Neraca Perdagangan Jatim Defisit

SURABAYA (Realita)- Neraca perdagangan Jawa Timur selama September 2021 mengalami defisit sebesar USD 160,43 juta. 

Defisit ini disebabkan karena defisit pada sektor migas lebih besar daripada surplus pada sektor nonmigas.

Baca Juga: Kemenkeu Jawa Timur: Kontribusi Jatim Secara Nasional Sebesar 14,22%

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Umar Sjaifudin M.Si, menyampaikan itu pada Realita.co, Jumat (15/10/2021).

"Selisih nilai perdagangan pada sektor migas defisit sebesar USD 289,44 juta, sedangkan selisih nilai perdagangan pada sektor nonmigas surplus sebesar USD 129,01 juta," jelasnya.

Selain itu, Umar menyampaikan ekspor Jawa Timur pada September 2021 mencapai USD 1,99 miliar atau meningkat 0,17 persen dibandingkan Agustus 2021. Dibandingkan September 2020, meningkat sebesar 25,32 persen.

Ekspor nonmigas pada September 2021, lanjut dia, mencapai USD 1,89 miliar atau turun sebesar 1,95 persen dibandingkan Agustus 2021. Nilai tersebut dibandingkan September 2020 meningkat sebesar 23,96 persen.

Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur

Ekspor migas September 2021 mencapai USD 96,69 juta atau naik sebesar 72,95 persen dibandingkan Agustus 2021, juga naik sebesar 59,31 persen jika dibandingkan September 2020.

Secara kumulatif, selama Januari - September 2021, ekspor Provinsi Jawa Timur sebesar USD 16,58 miliar atau naik 16,44 persen dibandingkan Januari - September 2020.

Nilai impor Provinsi Jawa Timur September 2021 mencapai USD 2,15 miliar atau mengalami penurunan sebesar 8,41 persen dibandingkan Agustus 2021. Namun jika dibandingkan September 2020 meningkat sebesar 22,68 persen.

Baca Juga: Hanya Dalam Sebulan, Pemerintah Habiskan Rp 4,3 Triliun untuk Impor Beras

Impor nonmigas September 2021 mencapai USD 1,76 miliar atau turun sebesar 4,69 persen dibandingkan Agustus 2021. Dibandingkan September 2020 meningkat sebesar 22,97 persen.

Impor migas September 2021 mencapai USD 0,39 miliar atau turun sebesar 22,22 persen dibandingkan Agustus 2021. Nilai tersebut naik sebesar 21,36 persen jika dibandingkan September 2020.

"Secara kumulatif, selama Januari - September 2021, impor yang keluar Provinsi Jawa Timur sebesar USD 19,34 miliar atau naik 31,35 persen dibandingkan Januari -  September 2020," tutupnya.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Raja Salman Dirawat di RS, Sakit Apa?

JEDDAH- Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, saat ini dirawat di rumah sakit di Jeddah, Rabu (24/4/2024). Televisi pemerintah setempat …