Selasa, 05 Des 2023 WIB

Vaksin Influenza Bisa Cegah Covid 19

Jumat, 02 Apr 2021 13:25 WIB
Vaksin Influenza Bisa Cegah Covid 19

Vaksin corona.

MICHIGAN- Apakah vaksin influenza melindungi kita dari Covid-19? Jika ada efek perlindungan, apa pemicunya? Pertanyaan menarik ini diteliti oleh sebuah tim pakar medis di University of Michigan AS yang dipimpin Ana Colon.

Hasilnya dirilis baru-baru ini dalam American Journal of Infection Control. Para pakar medis meneliti data 27.201 pasien dari Michigan, yang hingga 15 Juli 2020 sudah melakukan test Covid-19. Dari seluruh sampel yang diteliti, sebanyak 12.997 orang sebelumnya sudah mendapat vaksinasi influenza.

Vaksinasi influenza merupakan hal yang lazim dan rutin dilakukan terutama di negara dengan 4 musim. Pada pergantian musim dari musim panas ke musim dingin, biasanya dilakukan vaksinasi dengan vaksin flu terbaru yang sesuai dengan prediksi global dari WHO, terkait jenis vírus fu yang diramal akan menyerang.

Kesimpulan dari riset, jumlah yang terinfeksi Covid-19 di kelompok sampel yang sudah divakinasi flu, lebih kecil dibanding kelompok yang tidak divaksinasi. Angkanya 4,0 berbanding dengan 4,9.

Juga kelompok pasien yang mendapat vaksinasi flu dan kemudian terinfeksi vírus SARS-Cov-2, lebih jarang harus dirawat di rumah sakit atau bahkan harus dibantu alat pernafasan buatan ventilator.

Jika harus dirawat di rumah sakit, jangka waktu perawatan kelompok ini juga lebih pendek dibanding yang tidak mendapat vaksin flu.

Namun dalam tingkat fatalitas atau kematian pasien Covid-19, tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua kelompok yang diriset.

Pertanyaan mendasar bagi para pakar kedokteran itu adalah, apakah ada penjelasan medis atau mikrobiologi dari fenomena ini? Misalnya, terbentuknya sistem pertahanan tubuh alamiah yang kemungkinan diaktifkan oleh vaksin influenza.

Sistem pertahanan tubuh alamiah ini berfungsi independen, tanpa tergantung imunitas antibodi yang terbentuk oleh patogen tertentu. Misalnya pada kasus infeksi virus corona pemicu Covid-19, antibodi yang terbentuk, akan menyerang "spike protein" yang khas pada virus corona untuk melumpuhkannya.

Sebaliknya, sistem pertahanan tubuh alamiah, yang kemungkinan "dibangkitan" oleh vaksinasi, terdiri dari serangkaian elemen antibodi yang beragam. Sistem ini bereaksi tidak spesifik pada patogen atau bibit penyakit tertentu saja.pas