Kunjungi Penderita Stunting di Gondanglegi, Bupati Malang Janji Turunkan Drastis

 

MALANG (Realita)- Bupati Malang H. M. Sanusi, melakukan Kunjungan kepada Penderita Stunting di Gondanglegi Kulon pada Senin (29/3) Pagi.

Baca Juga: Angka Stunting di Surabaya Terus Menurun: Tersisa 255 Anak dan 47 Kelurahan Sudah Nol Kasus

Ia didampingi Jajaran Kepala OPD Kabupaten Malang , Camat Muspika Gondanglegi beserta Kepala Puskesmas Gondanglegi.

Seperti diketahui, berbagai inovasi berkaitan dengan kasus gizi buruk atau kematian ibu hamil dan bayi di Kabupaten Malang telah diakui di tingkat nasional keberhasilannya.

Dikatakan Sanusi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya kejadian stunting pada anak yakni faktor langsung seperti asupan nutrisi dan penyakit infeksi, sedangkan faktor tidak langsung yakni pendidikan dan pengetahuan orang tua, pendapatan, distribusi makanan, dan besar keluarga. Faktor ibu seperti postur ibu, jarak kehamilan yang terlalu dekat, pernikahan dini, serta kecukupan gizi saat hamil.

 

Baca Juga: 3 Tahun Kasus Stunting Turun Signifikan, Dinkes Surabaya Ungkap Pola Pencegahan dan Penanganannya

Selain itu ia menyebut saat ini angka stunting di Kabupaten Malang menembus angka 11,4 persen. “Nanti akan kita turunkan secara drastis dan apa yang harus kita lakukan nanti dari tim Dokter Brawijaya bersama Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan mengadakan gerakan aksi untuk mengatasi stunting , saya harap dalam 6 bulan ini minimal bisa turun 2 sampai 4 persen,” jelas Abah Sanusi, sapaan akrabnya. 

 

Meski demikian , Ia Optimis bahwa penurunan angka stunting di Kabupaten Malang bisa turun 2 sampai 4 persen dalam kurun waktu 6 bulan ini. Upaya yang dilakukannya, kata Sanusi, adalah dengan memberikan gizi dan edukasi terhadap orang tua sehingga diharapkan bisa memberikan makanan yang cukup untuk anaknya.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, 27 Kelurahan di Surabaya Zero Stunting

Terakhir, Ia berharap agar kasus Stunting di Kabupaten Malang ini habis. Nantinya, kata Sanusi, juga ada pendamping dari Keluarga Berencana (KB), yang akan diefektifkan supaya nanti membantu pendampingan. 

"Pendamping KB dari Gondanglegi ada 300 dan stuntingnya ada 500 kasus berarti satu pendamping 2 anak nantinya, karena dengan adanya covid ini sangat berpengaruh terhadap penanganan Stunting," pungkasnya.mad

Editor : Redaksi

Berita Terbaru