Ngontel Bareng Santri Ponorogo, Masuk Rekor Dunia

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Ponorogo kembali menorehkan namanya dalam buku Musium Rekor Indonesia (MURI). Ini setelah kegiatan Ngontel Bareng Santri, yang digelar sebagai peringatan hari santri tahun 2021, berhasil mengantarkan Bumi Reyog masuk rekor dunia kategori bersepedah dengan sarung dan peci terbanyak, Minggu (24/10).

Tak tanggung-tanggung 6.221 pesepedah ikut andil bagian dalam kegiatan ini. Tapi tunggu dulu, kendati ribuan peserta yang ikut, namun kegiatan ini disebar menjadi lima titik start dan finish.

Baca Juga: Head to Head Ipong vs Giri di Pilkada Ponorogo, Indopol: Peluang Incumbent Menang 65,85 %

Antara lain titik pertama Masjid Tegalsari Kecamatan Jetis, Lapangan Kecamatan Babadan, Lapangan Ta'ap Sumoroto, Lapangan Ngampel Balong, dan Bumdes Desa Jetis. 

Di mana di masing-masing pemberangkatan dihadiri 600 peserta hingga 2.000 peserta. Hal ini untuk mencegah terjadi kerumunan besar ditengah Pandemi Covid-19. Tentunya selain sudah divaksin, para peserta juga wajib membawa masker dan menjaga protokol kesehatan.

Senior Manager MURI Sri Widayati mengaku takjub dengan antusias dan semangat peserta dalam kegiatan ini. Ia mengaku Kegiatan ini tak hanya mengantarkan Pemkab Ponorogo tercatat dalam rekor MURI maupun namun juga dunia. Rekor kali ini menjadi rekor ke 10 setelah sebelumnya Kabupaten Ponorogo tercatat dalam rekor MURI sebanyak 9 kali. Rekor kali ini sendiri tercatar di MURI sebagai rekor  ke 10.080.

Baca Juga: Usung Kembali RILIS Dalam Pilkada Ponorogo, PDIP: Sosok yang Sejahterakan Rakyat

"Antusias yang tinggi, dan prokes yang ketat tidak membuat antusias menurun. Kegiatan ini pun membuat Ponorogo tercatat di rekor Muri ke 10.080 dan rekor dunia untuk Indonesia, dengan rekor bersepedah bersarung dan berpeci terbanyak. Untuk Ponorogo sudah 10 kali ini masuk rekor MURI," ujarnya, saat memberikan piagam Rekor MURI ke Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. 

Menanggapi hal ini, Bupati Sugiri pun mengucapkan banyak terima kasih atas tingginya antusias warga Ponorogo, kendati ditengah Pandemi yang mewajibkan adanya protokol kesehatan. Namun disamping itu, ia mengaku kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Ponorogo, yang dikenal sebagai gudangnya kyai dan santri. Sekaligus mengenang para pejuang kyai dan santri Ponorogo yang gugur saat mengusir penjajah.

"Di tanah ini pejuang dari barisan kyai dan santri banyak lahir, hingga gugur demi memperjuangkan kemerdekaan. Kita harus ilhami itu, sebagai kota santri dan kyai kita harus menjaga dan bergotong royong bersama membangun Ponorogo Hebat," ujarnya.

Baca Juga: Pilkada Ponorogo, ARCI Klaim Elektabilitas Sugiri Tertinggi

Bupati Sugiri dengan bersarung dan berpeci tampak menikmati rute ngontel bareng santri.Bupati Sugiri dengan bersarung dan berpeci tampak menikmati rute ngontel bareng santri.

Ia berharap, melalui kegiatan ini para generasi muda Ponorogo dapat lebih mengilhami semangat perjuang para tokoh kyai dan santri Ponorogo. Serta merealisasiknya dalam pembangunan berkelanjutan." Untuk itu bagi generasi muda, ilhami semangat itu jaga dan makmurkanlah Ponorogo mu dengan semangat gotong royong mu," pungkasnya.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Mayat Membusuk di Tepi Kali Gegerkan Warga

BEKASI- Penemuan mayat tanpa identitas di Kali Perumahan Bumi Anggrek, Kelurahan Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (14/5) sore, …