GIANYAR - Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Hariyanto mengajak semua pihak untuk bekerjasama dan berkolaborasi untuk membangkitkan usaha mikro yang selama dua tahun ini terdampak pandemi Covid-19.
"Mari kita saling bersinergi dan bekerjasama, saling bergandeng tangan, untuk membangkitkan kembali usaha mikro yang jumlahnya sangat besar," kata Hariyanto, pada acara Pelatihan Vocational Bagi Usaha Mikro Sektor Pariwisata, di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (28/10).
Baca Juga: 30 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisasi Sertifikasi Halal, Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag dan MUI
Hariyanto menegaskan bahwa pihaknya tidak mungkin bisa berjalan sendiri dalam mengembangkan usaha mikro di seluruh Indonesia. "Kita harus bersama-sama, tetap semangat, dan optimis," tandas Hariyanto.
Hariyanto berharap kepada para pelaku agar terus meningkatkan produksi yang berkualitas, beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. "Saya juga berharap pelatihan ini agar dimanfaatkan secara maksimal, untuk membangkitkan kembali usaha mikro khsusus kabupaten Gianyar" imbuh Hariyanto.
Lewat pelatihan ini, lanjut Hariyanto, para pelaku usaha mikro bisa mendapatkan manfaat ilmu pengetahuan, sekaligus menjalin kerjasama antar sesama pelaku usaha di sektor pariwisata. "Khususnya, usaha tenun ikat. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran serta membawa kebanggaan nama Kabupaten Gianyar dan Indonesia lebih dikenal, tidak hanya di domestik, tetapi juga di pasar internasional," jelas Hariyanto.
Hariyanto menambahkan, pihaknya memiliki peran dalam mewujudkannnya, khususnya melalui program pelatihan bagi SDM usaha mikro. Antara lain, pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan vocational dan e-commerce di tujuh sektor prioritas, serta pelatihan literasi keuangan dan akses pembiayaan.
Baca Juga: Gebyar Kemerdekaan Gerogol Dorong UMKM
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar I Wayan Arsana berharap dengan pelatihan ini bisa membangkitkan ekonomi, khususnya para perajin tenun ikat. "Dan juga dengan pelatihan ini dapat meningkatkan skill dan mengubah mindset, khususnya mengenai tenun ikat," kata Wayan Arsana.
Dia juga mengajak pada peserta untuk terus belajar dan mengakui kelebihan orang lain dan sama-sama belajar.
Baca Juga: 19 Ribu UMKM Mamin Surabaya Sudah Bersertifikasi Halal
Sementara Ketua Yayasan Katrisma, I Wayan Sumerta mengucapkan terimakasih kepada KemenkopUKM yang telah memfasilitasi para perajin tenun ikat melalui pelatihan vocational sektor pariwisata. "Bagi kami, pelatihan ini bagaikan oase di padang," ujar Sumerta.
Sumerta berharap, ke,depan ada pelatihan dan pendampingan bagi usaha mikro di Bali, khususnya digital marketing.
"Kendala kami, bahan baku dan desain motif, karena menjamur pabrikan. Sehingga, para perajin ini kalah bersaing. Pemerintah bisa memfasilitasi khususnya untuk peningkatan produk dan pasar," pungkas Sumerta.agus
Editor : Redaksi