SUMENEP (Realita) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEM-SU) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021).
Koordinator BEM Sumenep, Nur Hayat mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan dalam rangka mengkritisi satu tahun kepemimpinan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Hj. Dewi Khalifah.
Baca Juga: Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Batu Ampar Serukan Menangkan Pasangan Fauzi-Kiai Imam
"Hampir satu tahun pemerintahan Fauzi-Eva ternyata tidak banyak membawa terobosan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di Sumenep," ujar Nur Hayat.
Masalah-masalah yang dimaksud, kata Nur Hayat, di antaranya soal maraknya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian seperti tambak udang dan pembangunan infrastruktur. Selain itu, juga soal tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.
"Kami minta kepada Bupati Sumenep dan Wakil Bupati agar menghentikan alih fungsi lahan yang belakangan ini cukup mengkhawatirkan," ungkap dia.
Sebab, menurut Nur Hayat, alih fungsi lahan tidak hanya mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian, tetapi juga akan berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat, khususnya para petani dan nelayan.
Baca Juga: Achmad Fauzi Wongsojudo Berhasil Hapus Status Desa Tertinggal di Sumenep
"Dengan kondisi seperti ini masyarakat terkesan dipaksa menjadi buruh tambak. Ini sangat ironis sekali. Dari pemilik lahan menjadi buruh di atas tanahnya sendiri," katanya.
Nur Hayat menilai, industrialisasi tambak tidak akan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep. Sebab, hadirnya investasi ini tidak memiliki keberpihakan kepada masyarakat secara umum.
"Itu seakan hanya menjadi lahan basah bagi segelintir elit pengusaha dan penguasa tanpa perlu tahu terhadap dampak yang akan dialami oleh masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Di Bawah Kepemimpinan Bupati Fauzi, Pertumbuhan UMKM Sumenep Terus Meningkat
Dengan begitu, dia menegaskan, BEM Sumenep menolak investasi berwujud alih fungsi lahan. Sebab, hal tersebut akan merugikan terhadap masyarakat dan akan merusak lingkungan.
Sayangnya, bupati dan wakil bupati sedang tidak di tempat. Massa aksi ditemui oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan Pemkab Sumenep, Ahmad Masuni. Ia membacakan tuntutan mahasiswa dan memberi tandatangan.
Editor : Redaksi