MADIUN (Realita)- Dua tenda darurat disiapkan Pemkot Madiun dilokasi rawan bencana hidrometeorologi. Tenda yang terpasang di Embung Pilangbango dan Bantaran Kali Madiun ini sekaligus digunakan sebagai posko tanggap bencana.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, tenda darurat yang disiagakan 24 jam itu telah dilengkapi dengan sejumlah perlengkapan dan kebutuhan. Seperti alat evakuasi, perahu karet dan bahan-bahan dapur umum. Upaya ini dipersiapkan sejak dini, supaya jika sewaktu-waktu terjadi kemungkinan terburuk, maka segala hal telah siap.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
"Jadi memang saya instruksikan tenda dipasang di Embung dan Bantaran karena di daerah itu rawan banjir. Jadi dua lokasi itu kan ada di wilayah timur dan barat. Per hari ini dipasang," katanya usai memimpin apel kerja bakti di Sumber Wangi, Senin (8/11/2021).
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan mesin pompa air untuk mengatasi genangan. Pun, saluran air juga telah dibersihkan agar tidak terjadi penyumbatan saat musim hujan seperti saat ini. "Antisipasi genangan air kita juga punya pompa penyedot yang semuanya ready," ujarnya.
Upaya lain yang dilakukan dengan menerjunkan tim khusus di masing-masing OPD. Seperti Tim 27 milik Dinas PUPR, Tim 20 dibawah Dinas Perkim, serta tim yang dibentuk di BPBD, Satpol PP maupun Tagana di Dinas Sosial PP-PA. Kesiapan itu dilakukan karena ia tidak ingin terjadi kesulitan jika sewaktu-waktu bencana melanda.
“Mudah-mudahan tidak terjadi apapun,” harapnya.
Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Jariyanto mengatakan, potensi rawan banjir masih ada diempat kelurahan. Yakni Kelurahan Pilangbango, Rejomulyo, Tawangrejo dan Kelun. Pasalnya air yang melewati empat daerah di Kecamatan Kartoharjo tersebut, kiriman dari lereng Gunung Wilis. Dengan demikian Pemkot mendirikan tenda darurat di lokasi Embung. Sedangkan tenda yang ada di Bantaran untuk mengantisipasi ketika debit air Bengawan Madiun naik.
"Selama ini kita selalu cek ke lapangan. Perkembangan apa yang terjadi di lapangan kita gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah," ujarnya.
Terkait sarana prasarana evakuasi bencana, lanjut Jariyanto, telah disiapkan. Termasuk Early Warning System (EWS) yang terpasang di sejumlah titik lokasi kondisinya normal. Ketika debit air melebihi ambang batas, maka tanda peringatan dini itu akan berbunyi.
Selain posko, Walikota Madiun juga telah membentuk tim khusus tanggap bencana.
Baca Juga: Tagana Latih Mitigasi Bencana, PJs Wali Kota Surabaya : Pelatihan Perlu Lebih Masif Hingga Sekolah
"Makanya di Embung dan Bantaran kita dirikan tenda ya dalam rangka bentuk antisipasi kita. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana di kota ini," tandasnya. adv
Selalu jaga kesehatan dengan menjauhi minum-minuman keras, narkoba, serta rokok ilegal. Cukai merupakan salah satu pemasukan negara. Sebagian dananya dikembalikan kepada masyarakat. Membayar cukai sesuai ketentuan berarti turut berkontribusi kepada negara dan masyarakat.
#gempurrokokilegal
Editor : Redaksi