Selama Oktober 2021, Kinerja Pendapatan dan Belanja Jatim Tumbuh Positif

SURABAYA (Realita) - Akumulasi pertumbuhan kinerja anggaran pendapatan dan belaja negara Jawa Timur (APBN Jatim) hingga Oktober 2021 mencapai angka 92,48%.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Jatim Taukhid, dalam gelaran monthly media update mengatakan, angka tersebut terdiri pendapatan dengan besaran Rp 158,42 triliun atau 10,31% dan belanja dengan angka 81,17% atau Rp 102,98 triliun dari pagu alokasi Rp 122,91 triliun.

Baca Juga: Pendapatan APBN Jatim Periode Mei 2024 Disebutkan Mulai Tumbuh

Pada periode Oktober 2020, kinerja APBN Jatim khusus untuk pendapatan sebesar Rp 143,62 triliun. Sementara untuk kinerja belanja secara nominal tumbuh positif 0,58% dan secara persentasenya tumbuh 0,94%.

"Memang kinerja pendapatan dan belanja Jatim sampai dengan 31 Oktober 2021 naik positif jika dibandingkan dengan periode waktu yang sama di tahun 2020," kata Taukhid, Jumat (19/11/2021).

Kendati naik secara year on year (y-on-y), secara month to month (m-to-m) realisasi anggaran pendapatan mengalami penurunan. Realisasi anggaran pendapatan pada September 2021 mencapai Rp17,66 triliun. Sementara di Oktober 2021 hanya menyentuh angka Rp16,96 Triliun atau 8,24% dari target Tahun 2021. 

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Kondisi APBN Indonesia Setangguh Timnas Indonesia

"Penuruan terjadi baik pada Penerimaan Perpajakan maupun PNBP," terang Taukhid.

Berbeda dengan pendapatan, realisasi kinerja belanja di bulan Oktober 2021 sedikit mengalami kenaikan. Belanja belanja negara kementerian lembaga bulan Oktober 2021 mencapai Rp 4,01 triliun atau meningkat  7,54% dari pagu alokasi tahun 2021 sebesar Rp 47,56 triliun. Jika dibandingkan dengan bulan September 2021, realisasi tersebut naik sebesar Rp 3,86 triliun. 

Baca Juga: Penguatan Sinergi Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Kenaikan anggaran pada belanja kementerian lembaga tersebut, ditopang oleh beberapa sektor diantaranya sektor belanja barang, belanja modal dan belanja sosial.

"Hanya belanja pegawai yang mengalami penurunan realisasi di bulan oktober jika dibandingkan dengan jumlah realisasi di bulan September," ucapnya.sd

Editor : Redaksi

Berita Terbaru