AS Bersedia Berunding 1 Meja bersama Taliban

QATAR - Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan pembicaraan dengan Taliban pekan depan di Qatar . Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, pembicaraan ini untuk membahas krisis kemanusiaan di Afghanistan dan langkah-langkah untuk memastikan bahwa negara itu tidak menjadi "tempat peluncuran" untuk "terorisme".

Seperti dilaporkan AlJazeera, Rabu (24/11/2021), delegasi AS akan dipimpin oleh perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, Tom West. Menurut Price, pembicaraan akan berlangsung selama dua pekan.

Baca Juga: Demo Tuntut Keseteraan Gender, Wajah Para Wanita Afghanistan Disemprot Merica

“Mereka akan membahas kepentingan nasional vital kita ketika menyangkut Afghanistan. Itu termasuk kontraterorisme, yang mencakup perjalanan yang aman bagi warga AS dan bagi warga Afghanistan yang kami memiliki komitmen khusus, dan itu termasuk bantuan kemanusiaan dan situasi ekonomi negara itu,” kata.

West, yang menggantikan Zalmay Khalilzad dalam peran itu pada Oktober, baru-baru ini bertemu dengan perwakilan Taliban di Pakistan pada awal November. Sebelum mengambil peran, ia juga telah bertemu dengan pejabat Taliban di Qatar sebagai bagian dari delegasi AS. Sesi itu diadakan dari tanggal 9-10 Oktober, di ibukota Qatar, Doha, ketika para diplomat AS berusaha mengembangkan hubungan informal dengan pemerintah baru Taliban.

Baca Juga: Taliban Memohon ke China Cairkan Dana

Para pejabat AS sebelumnya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi dengan delegasi Taliban di Qatar, mencapai kesepakatan pada Februari 2020 yang mendahului penarikan AS dan akhirnya pengambilalihan Taliban.

Cilegon dalam

Taliban kemudian menguasai negara itu pada pertengahan Agustus tahun ini, beberapa hari sebelum pasukan AS dan internasional menarik diri dari Afghanistan 20 tahun setelah invasi militer menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001.

Baca Juga: Undang Investor, Putra Pendiri Taliban Muncul di TV

AS belum secara resmi mengakui pemerintah Taliban tetapi mengumumkan pada awal November bahwa Qatar akan menjadi perwakilan diplomatik Washington di negara itu.sin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru