CILACAP- MAYH (51), guru agama di sebuah SD di Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang mencabuli 15 siswinya mengaku melakukan perbuatan bejatnya secara sadar.
Pria yang sudah berkeluarga itu mengatakan, perbuatan cabulnya kepada siswi-siswinya hanya sebatas main-main.
Baca Juga: Belum Ada Perkembangan Terkait Laporan Kasus Dugaan Pencabulan Oknum DPRD Depok
"Saya sebatas main-main saja. Bukan hobi. Saya hanya tertarik ajalah," ucap MAYH kepada wartawan di Mapolres Cilacap, Kamis (9/12).
MAYH mengungkapkan tidak mengancam atau mengiming-imingi sesuatu kepada korban-korbannya saat melakukan perbuatan bejatnya.
"Saya sangat menyesal. Tidak dijanjikan apa pun. Tidak ada ancaman. Saya mohon kepada korban semoga mereka sehat terus di sana," ungkapnya.
Namun, hal berbeda diungkapkan polisi. Kasat Reskrim Polres Cilacap AKP Rifeld Constantien Baba mengatakan, tersangka selalu mengiming-imingi korban dengan nilai agama yang bagus.
Baca Juga: Tukang Sampah Perkosa Siswi SMP yang Sedang Sakit, Pelaku Dihajar Massa
"Diiming-imingi dapat nilai agama yang bagus. Iming-imingnya nilai. Rata-rata kelas 4 dan kelas 5, umur 8 hingga 10 tahun. Satu korban bisa kena 5 kali," jelas Rifeld.
Kasus pencabulan guru agama ini berhasil terungkap setelah ada salah satu orang tua murid melaporkan kejadian ini kepada polisi. MAYH yang merupakan guru PNS itu diketahui telah melancarkan aksinya sejak September 2021. Korbannya terdiri dari 15 siswa SD dengan rentang umur 8 hingga 10 tahun.
Atas kejahatannya, tersangka dijerat dijerat dengan Pasal 82 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Guru cabul itu terancam hukuman 15 tahun penjara.par
Baca Juga: LBH Megachile Dorsata Desak Polisi Amankan Pria Tua yang Cabuli Anak SD Umur 8 Tahun
Editor : Redaksi