UMKM Kuliner Paling Cepat Pulih dari Dampak Covid-19

JAKARTA (Realita) - UMKM bidang makanan merupakan sektor yang paling cepat pulih dari keterpurukan dampak dari pandemi Covid-19. Shopee dan World Bank (2020) mencatat bahwa sektor makanan menjadi sektor yang populer sebagai usaha peralihan alternatif UMKM dari sektor lain yang mengalami dampak pandemi lebih keras.

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam acara Grand Launching “RichCreme” Whip Crème Powder  PT Lautan Natural Krimerindo (LNK), secara daring, Kamis (16/12).

Baca Juga: SD-SMP di Surabaya Buka Posko Layanan PPDB, Dispendik: Permudah Peserta Didik Akses PPDB Online

Pasalnya, pandemi Covid-19 yang telah dialami 2 tahun terakhir ini, memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi para pelaku usaha, termasuk UMKM. Berdasarkan hasil riset dari UNDP Oktober 2021, kendala yang dialami UMKM saat pandemi adalah, kekurangan biaya produksi sebesar 35.2%, Penurunan permintaan 30.2%, Regulasi Pemerintah 27.5%, Akses Keuangan 4.9%, dan Bahan baku 2.2%.

"Oleh karena itu, kami menyambut baik launching produk RichCreme ini, bahwa di tengah pandemi Covid-19, PT LNK dapat terus berinovasi menghasilkan produk terbaiknya yang diproses secara modern," ujar MenKopUKM.

Menurut MenkopUKM, PT LNK sebagai salah satu perusahaan terdepan penyedia bahan makanan dan minuman, telah membuktikannya dengan kehadiran produk barunya yakni “RichCreme Whip pat Crème”. 

Baca Juga: Inflasi Surabaya Pada Januari 2024 Terendah Selama Lima Tahun Terakhir

"Produk yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan makanan sehat di Indonesia, yang meningkat permintaannya semenjak pandemi Covid-19," imbuh Teten.

Cilegon dalam

Teten pun menaruh harapan kepada PT LNK untuk terus membangun kemitraan strategis dengan pelaku UMKM. "Kemitraan ini sangat penting agar pelaku usaha, khususnya UMKM, bisa masuk dalam rantai produksi global, meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif," papar Teten.

Sehingga, lanjut Teten,mampu berkontribusibagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. "Tentu prinsip-prinsip kemitraan yang sehat, saling menguntungkan dan berkelanjutan, tetap dikedepankan," tandas MenKopUKM.

Baca Juga: HUT Tjiwi Kimia ke-51, Gelar Jalan Sehat yang Diikuti Ribuan Karyawan dan Karyawati

Teten menekankan bahwa untuk bertahan dan memenangkan tantangan di era disrupsi dan pandemi ini tidak lain adalah beradaptasi dan bertransformasi dengan didukung kreativitas, inovasi, digitalisasi dan kolaborasi.

"Transformasi ini bukan hanya dengan keikutsertaan dan adaptasi UMKM kuliner di era digital. Namun juga bagaimana UMKM kuliner dapat memformalisasi usahanya agar lebih legal dan terstandarisasi melalui sertifikasi produknya," pungkas MenKopUKM. Agus

Editor : Redaksi

Berita Terbaru