JAKARTA- Belakangan muncul nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). PDI Perjuangan (PDIP) mengatakan keputusan siapa Kepala IKN sepenuhnya ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tetapi keputusan berada di tangan Pak Jokowi," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga: Ngopi Bareng di Lamongan, Gus Hans Sampaikan Penguatan UMKM Hingga Pendidikan
Hasto menuturkan banyak kader PDIP yang memiliki kemampuan mumpuni. Seperti Ahok, Risma, termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Yang jelas, PDI Perjuangan memiliki kader-kader yang mumpuni, yang memiliki kemampuan teknokratik, kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang memahami desain suatu tata letak kota yang betul-betul memperhatikan kebahagiaan warganya, itulah yang dimiliki oleh Bu Risma, Pak Ahok, Pak Anas, Pak Hendi Wali Kota Semarang," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Hotel Nusantara di IKNĀ
Hasto mengatakan PDIP juga memiliki banyak kepala daerah yang berhasil di luar empat nama yang disebut itu. Sebab partai moncong putih itu mendidik para kadernya lewat sekolah partai. Hasto kembali menegaskan keputusan siapa yang akan memimpin Kota Nusantara sepenuhnya ada di tangan Jokowi.
"Tetapi sekali lagi, sepenuhnya kami serahkan keputusannya kepada Pak Jokowi," jelasnya.
Baca Juga: Sistem Kedaruratan CC 112 Pemkot Surabaya Dijadikan Percontohan untuk Diterapkan di IKN
Menurut Hasto, yang terpenting penataan ibu kota negara nantinya sesuai dengan koridor strategis yang dulu dirancang oleh Bung Karno dengan menjadikan Kalimantan dalam pandangan geopolitik Indonesia untuk menjadi pemimpin di dunia. Terlebih, kata Hasto, Presiden Jokowi juga ingin adanya pembangunan Indonesia-sentris lewat ibu kota baru.
"Itu diubah dengan konsepsi Indonesia-sentris yang menempatkan Kalimantan sebagai ibu kota negara itu dapat dilakukan dengan baik sebagai bentuk bagaimana perubahan paradigma Indonesia bagi dunia," imbuhnya.ik
Editor : Redaksi