JAKARTA- Saat ini Indonesia sedang gencar melakukan naturalisasi sejumlah pemain berdarah Indonesia. Hal itu baik, asapkan pemain-pemain itu punya skill dan bermain di klub elit baik Eropah maupun Asia.
Sejumlah nama yang pernah dinaturalisasi sebut saja, Jhonny van Beukering, Diego Mitchels, Kim Kurniawan, Stefano Lillipaly, Raphael Maitimo, Ezra Walian hanya Christian Gonzales nama pemain naturalisasi yang paling bersina di timnas Garuda.
Baca Juga: Jerry Massie Kalahkan Pakar Politik Amerika Terkait Prediksi Pemilu AS
Tapi bedanya, Christian tak punya darah Indonesia hanya saja dia menikahi gadis Indonesia dan bermain sudah di atas 5 tahun hingga diizinkan FIFA serta dia berhak mendapatkan hak untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Menurut saya naturalisasi wajar saja negara sekelas Italia pun menaturalisasi pemainnya. Luis Felipe dan Joao Pedro pemain Gli Azurri kelahiran Brasil bahkan Mario Balleteli asal Ghana, Stephan El Shaarawy (keturunan Mesir),Angelo Obinze Ogbonna (keturunan Nigeria) dan Moise Bioty Kean (keturunan Pantai Gading).
Juara dunia Prancis pun pernah menaturalisasi sejumlah pemainnya diantaranya, Patrick Viera, David Trezequet bahkan pemain top tim berjuluk Ayam Jantan yakni Kylian Mbappe yang berdarah Kamerun dan Aljazair.Adapula Benyamin Mandy (Senegal), Paul Pogba orang tua asal Guinea, Blaise Matuidi (gelandang): Lahir di Prancis, ayah berasal dari Angola dan ibu berasal dari Kongo, N’golo Kante (gelandang): Lahir di Prancis, orangtua berasal dari Mali.
Jadi total semuanya ada 15 pemain Prancis berdarah Afrika yang merumput di Prancis.
Jerman pun melakikan hal yang sama. Negeri yang tim sepakbolanya berjuluk ‘Der Panzer’ ini empat menaturalisasi sejumlah pemainnya yakni Lukas Podolski berdarah Polandia dan Mezut Ozil berdarah Turki.
Bukan saja Jerman, tim sekelas Belanda pun ikut menaturalisasi pemain-pemain berdarah Indonesia diantaranya seperti Giovanni van Brockhorst, Roy Mackaay, dan Kenny Tete.
Bayangkan saja berkat pemain naturalisasi keturunan Suriname Ruud Gullit, Belanda menjadi jawara piala Eropah 1988.
Pentingnya Naturalisasi Pemain
Kenapa pemain berdarah Eropah kuat dari body balance, jump power, shoot power, dribbling, accelaration sampai heading selain itu tinggi badanya cukup ideal di atas 175 Cm, mereka juga sangat disiplin dan juga mempunyai bakat sepakbola.
Selain Giovanni van Brockhorst, kita juga punya pemain kaliber Radja Nainggolan yang memperkuat timnas Belgia. Pemain berdarah Batak ini sukses bermain di negara peringkat 1 dunia.
Jadi kritikan tak perlu pemain naturalisasi ini naif dan irasional. Kalau naturalisasi tak berkualitas dan bermain di seri C tak perlu ditarik ke timnas itu levelnya sudah sama dengan pemain kita
Tapi kali ini Shin Ta-yong jeli melihat pemain naturalisasi yang bermain di klub top dunia. Kalau pemain kita hanya bermain di negara yang peringkat FIFA nya di papan bawah dan juga di seri B atau seri C sebut saja Witan Sulaiman dan Eggy Fikri Maulana yang bermain di FC Senica Slovakia serta Asnawi Mangkualam bermain di Ansan Greeners Korea Selatan.
Baru-baru ini, defender handal Indonesia sekaligus pemain muda terbaik AFF 2020 Pratama Arhan ditransfer klub mantan juara Liga Jepang Tokyo Verdy. Hal ini menambah daftar pemain rising star Indonesia di luar negeri. Imam Zakiri berkarier di Spanyol, sementara Bagau Kahfi (Jong Utrecht), Brylian Aldama merumput bersama tim Kroasia, NK Pomorac 1921. Kelana Noah Mahessa saat ini bermain untuk tim Jerman, Frechen 20, sedangkan Nyoman Paul Aro masih bertahan di Skovde Aik, klub asal Swedia, Saddil Rhamdani di klub Malaysia.
Total pemain Indonesia merumput di luar negeri berjumlah 27 pemain,
Kiper :
Ryu Nugraha – AC Nagano Parceiro (Jepang) Wahyu Sury Pratama – Assalam FC (Timor Leste) Cyrus Margono – Panathinaikos B (Yunani)
Pemain Belakang :
Elkan Baggot – Ipswich Town U23 (Inggris)Asnawi Mangkualam – Ansan Greeners FC (Korsel) Nur Yufa – Zeljesnicar Banja Luka U19 (Bosnia-Herzegovina) Nyoman Paul Aro – Skovde Aik (Swedia)Andi Pangestu -Zeljesnicar Banja Luka (Bosnia-Herzegovina), Pratama Arhan (Tokyo Verdie)
Pemain Tengah :
Brylian Aldama – NK Pomorac 1921 (Kroasia) Imam Zakiri – CP Villarrobledo (Spanyol) Ali Syahrial Tampo – Al-Gharafa (Qatar) Natanel Siringoringo – Kelantan FA (Malaysia) Saddil Ramdani – Sabah FA (Malaysia)
Iner Sontany Putra – Zeljesnicar Banja Luk David Maulana – NK Pomorac 1921 (Kroasia) Kelana Noah Mahessa – Frechen 20 (Jerman) Witan Sulaiman – Lechia Gdansk (Polandia) Mohammad Ali Rahman – Al Gharafa (Qatar)Khuwailid Mustafa – Qatar SC (Qatar)
Penyerang :
Bagus Kahfi – Jong Ultrech (Belanda) Syaffarizal Mursalin – Al-Mesaimeer (Qatar)Agustinus Wiranto – Inter Taoyuan (Taiwan) Edi Rintoko – Inter Taoyuan (Taiwan) Egy Maulana Vikri – FK Senica (Slovakia)Bryan Fatih – Oxford United FC U18 (Inggris) Ronald Sesmot – FK Kozara Gradiska (Bosnia)
Saat ini, pemain kita harus ekstra kerja keras agar bisa masuk di klub-klub papan atas Eropah antara lain, Liga Premier, La Liga Spanyol atau Eredevisie Belanda bahkan Liga Calcio Italia.
Ada yang mengusik pencinta sepak bola tanah air yakni Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro yang menolak naturaliasi padahal dia menggunakan sejumlah pemain asing bahkan mantan pemain naturalisasi selerti Christian Gonzales
Memang nalar orang ini tak jalan, atas sindirannya itu dia pun mendapat cibiran dari warganet setelah mengatakan tidak setuju dengan proyek naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Faktanya, Madura United, tercatat pernah memakai jasa 9 pemain naturalisasi.
Semoga dengan ketambahan sejumlah pemain naturalisasi Indonesia berpeluang lolos piala Asia maupun piala dunia.
Otavio Dutra (Persebaya Surabaya)
Otavio Dutra resmi jadi WNI setelah bersumpah setia terhadap NKRI di Kanwil Kemenkum HAM Jawa Timur, Surabaya, Jumat sore (27/9/2019). (Bola.com/Aditya Wany)
Meskipun memiliki daftar panjang pemain naturalisasi, namun tak semua mampu memberikan kontribusi untuk Timnas Indonesia. Tercatat hanya segelintir nama yang punya rapor mengilap bersama tim berjuluk Skuad Garuda ini.
Bahkan, ada nama yang sama sekali tak pernah dipanggil Timnas Indonesia atau hanya mencatatkan penampilan minim. Situasi ini tentu bisa dijadikan pelajaran oleh PSSI dalam mengajukan nama pemain untuk dinaturalisasi.
Pertimbangan usia menjadi faktor dasar terhadap pemain yang akan dinaturalisasi. Intinya adalah proses naturalisasi harus mampu menambah kualitas di Timnas Indonesia.
Daftar Lengkap Pemain Naturalisasi
Arnol van der Vin
Baca Juga: Tolak Naturalisasi, Anggota DPR dari Demokrat Anita Jacoba Gah Dirujak Netizen
Kim Jeffrey Kurniawan
Mahamadou Al Hadji
Bio Paulin
Tonnie Cusell
Jhonny van Beukering
Ruben Wuarbanaran
Diego Michelis
Guy Junior
Cristian Gonzales
Greg Nwokolo
Stefano Lilipaly
Herman Dzumafo
Godstime Ouseloka Egwuatu
Cristian Alejanro
Fabiano Beltrame
Esaiah Pello Benson
Fassawa Camara
Sackie Teah Doe
Baca Juga: STY Foundation Resmi Diluncurkan, Kembangkan Generasi Muda Berbakat di Bidang Sepakbola
Bruno Casimir
Mamadou Diallo
Zoubairou Garba
Mufilutau Opeyemi Ogunsola
Silvio Escobar
Ezra Walian
Ilija Spasojevic
Beto Goncalves
Otavio Dutra
Marc Klok
Sergio van Dijk
Osas Saha
Raphael Maitimo
OK John
Esteban Vizcarra
Victor Igbonefo
Jerry Massie (Pemerhati Sepakbola)
Editor : Redaksi