MADIUN (Realita) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun pada tahun 2021 tumbuh sebesar 7 persen atau 4,73 persen dibanding tahun sebelumnya terkontraksi -3,39 persen akibat dampak pandemi Covid-19.
Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu terjadi karena mobilitas di Kota Pendekar mulai berjalan. Dengan begitu, pergerakan ekonomi kembali tumbuh. Hal itu menunjukkan bahwa pengendalian terhadap pandemi Covid-19 di Kota Madiun berjalan baik.
Baca Juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
“Pertumbuhan ekonomi berjalan tumbuh positif dan melejit sebesar 4,73 persen di tahun 2021. Ini sekaligus menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun tahun 2021 tertinggi dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur,” katanya, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Berdasarkan rilis BPS, produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2021 di Kota Madiun mencapai Rp 14,70 triliun. Kontribusi lapangan usaha terbesar adalah dari sektor perdagangan besar dan eceran, seperti reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 25,25 persen. Kemudian sektor informasi dan komunikasi 15,62 persen, industri pengolahan 15,30 persen, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 9,95 persen.
Terpisah, Walikota Madiun, Maidi mengaku, tingginya pertumbuhan ekonomi ini terjadi karena pesatnya pembangunan di Kota Madiun. Termasuk upaya melakukan penyempurnaan lapak UMKM di setiap kelurahan. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, sehingga perputaran ekonomi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
“Jadi luar biasa, pertumbuhan ekonomi kita dari -3,39 persen melesat sampai 4,73 persen. Naik 7 persen. Kontribusi terbesar yang jelas dari sektor jasa,” tuturnya. paw
Editor : Redaksi