KIEV - Sampai hari ini, perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk. Rusia masih gencar menggempur Ukraina tanpa mau memberi ampun.
Bahkan hingga detik ini, tak satu pihak pun yang mampu menghentikan kekejaman Rusia terhadap Ukraina.
Baca Juga: Putin Ancam AS dan Negara Barat Perang Nuklir
Buktinya, sampai Jumat 4 Maret 2022 atau hari ke-9 invasi Rusia ke Ukraina, sejak Kamis 24 Februari 2022 lalu, Rusia tak henti-hentinya menggempur negara itu.
Bahkan saat ini, satu per satu kota di Ukraina telah berhasil direbut dan diduduki oleh pasukan Rusia.
Meski sesungguhnya Ukraina kini makin terdesak dari gempuran Rusia, namun Presiden Volodymyr Zelensky belum menyerah.
Melalui media sosial, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menggalang dukungan dari negara-negara di dunia.
Kali ini, Presiden Volodymyr Zelensky meminta bantuan orang-orang Yahudi di seluruh dunia, untuk menekan Rusia agar menghentikan invasi ke Ukraina.
Permintaan dukungan itu disampaikan oleh Volodymyr Zelensky dalam sebuah postingan video berbahasa Ibrani di halaman Facebooknya pada Rabu 2 Maret 2022.
"Saat ini Rusia berusaha menghapus Ukraina, negara kita dan sejarah kita," sebut Volodymyr Zelensky.
“Saya sekarang berbicara kepada semua orang Yahudi di dunia. Hai Kamu orang Yahudi, Tidakkah kamu lihat apa yang terjadi?Itulah mengapa sangat penting bahwa jutaan orang Yahudi di seluruh dunia tidak tinggal diam saat ini,” tambah Zelensky yang juga seorang Yahudi.
Baca Juga: Amerika Serikat Kehabisan Uang untuk Biayai Ukraina Perang Lawan Rusia
Volodymyr Zelensky juga menyebutkan, upaya Rusia untuk menghabisi orang-orang Yahudi dan sejarah Yahudi di Ukraina.
Ia merujuk pada serangan rudal Rusia sehari sebelumnya di situs peringatan Holocaust Babyn Yar.
"Kami semua dibom tadi malam di Kyiv, dan kami semua mati lagi di Babyn Yar akibat serangan rudal, dan ini bukti bahwa sejarah Yahudi sedang dihapus," katanya lagi.
Ia juga menjelaskan tentang bombardir Rusia di kawasan Kota Uman.
Kota itu merupakan tempat ziarah kaum Yahudi di dunia karena di tempat itu terdapat makam seorang rabi Hasid, seorang rabi yang sangat dihormati oleh orang-orang Yahudi.
Baca Juga: Rudal Rusia Serang Kota di Ukraina, 17 Warga Sipil Tewas termasuk Anak-Anak
“Semua situs-situs bersejarah itu terus menerus diserang oleh Rusia," katanya.
“Mereka tidak tahu apa-apa tentang ibu kota kita. Tentang sejarah kita.Tapi mereka memiliki perintah untuk menghapus sejarah kita. Hapus negara kita. Hapus kami semua," katanya tentang invasi Presiden Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan Israel mengecam kerusakan sejumlah situs Yahudi tersebut.Akan tetapi ia dengan tegas menahan diri untuk tidak mengidentifikasi Rusia sebagai penyebabnya.
Israel tampak enggan menyalahkan Moskow atas invasi tetangganya karena kekhawatiran atas kerja sama keamanan dengan Rusia di Suriah.tri
Editor : Redaksi