Perang Rusia vs Ukraina Bisa Munculkan Varian Baru Covid 19

MOSKOW - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina mungkin akan meningkatkan penularan COVID-19. Akhirnya, kondisi ini akan meningkatkan risiko sejumlah orang mengembangkan infeksi parah akibat virus Corona.

Selain risiko lonjakan kasus COVID-19, WHO juga menyoroti dan prihatin terhadap kondisi keadaan darurat kemanusiaan yang berlangsung di Ukraina.

Baca Juga: Putin Ancam AS dan Negara Barat Perang Nuklir

"Sebelum konflik, Ukraina telah mengalami lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini. Tingkat pengujian yang rendah sejak awal konflik berarti kemungkinan ada penularan signifikan yang tidak terdeteksi," jelas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, dikutip dari Times of India, Jumat (4/3/2022).

"Ditambah dengan cakupan vaksinasi yang rendah, ini meningkatkan risiko sejumlah besar orang mengalami penyakit parah," imbuhnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Kehabisan Uang untuk Biayai Ukraina Perang Lawan Rusia

Selain itu, Tedros juga melihat kekurangan oksigen yang kritis di Ukraina bisa berdampak pada sistem perawatan pasien COVID-19 dan kondisi kesehatan lainnya.

Cilegon dalam

"Pergerakan populasi massal kemungkinan akan berkontribusi lebih jauh terhadap penularan COVID-19, berpotensi meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan di negara-negara tetangga," beber Tedros.

Baca Juga: Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Beri Layanan Vaksinasi

Pada kesempatan yang sama, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Mike Ryan memperingatkan bahwa pergerakan populasi massal akibat konflik ini juga bisa memicu munculnya varian baru COVID-19.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru