JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo membenarkan bahwa SU (54), terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan seorang dokter yang tercatat dalam keanggotaan IDI.
Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria mengatakan, SU selama ini berprofesi sebagai dokter dan berpraktik di rumahnya di Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Israel Teroris
"Betul, beliau dokter umum masih aktif," ungkap Arif, Kamis (10/3/2022).
"Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata dia menambahkan.
Namun, Arif mengaku tak mengenal sosok S secara personal karena jarang bertemu.
"Kami jarang ketemu, tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu, karena beliau kan kalau mengurus surat izin praktik ke kami. Sebagai pengurus, administrasi, dan lain-lain harus tahu, nomor anggota induknya berapa, habis surat izin praktik kapan. Kalau sebagai personal, tidak, kenal dekat tidak," jelasnya.
Di sisi lain, Arif prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot.
Menurutnya, kegiatan seseorang tidak bisa dikaitkan atau dipandang dengan fokus kepada profesi.
Baca Juga: Kemenkumham Jatim Terima 23 Napi Teroris Dari Bogor
Hanya saja, pihak IDI Sukoharjo turut berbelasungkawa karena salah satu rekan sejawatnya telah meninggal dunia.
"Kami prihatin karena yang diblow-up dokternya, padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi. Jadi kami prihatin" jelas dia.
"Ini masih terduga sebenarnya beliau, tapi dalam proses penegakannya terjadi tindakan keras yang sampai menimbulkan kematian pada beliau. Ya, kita tunggu saja proses hukumnya beliau," katanya.
Sebelumnya diberitakan, SU (54), dokter terduga teroris tewas ditembak Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror, Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Puluhan Terduga Teroris Ditangkap
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarajat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, SU kabur dengan naik mobil saat akan ditangkap.
Ia juga berusaha melakukan aksi perlawanan yang bisa melukai petugas dengan menabrakkan mobil ke arah petugas yang berusaha menghentikannya.pas
Editor : Redaksi