PONOROGO (Realita)- Ribuan masyarakat di Kabupaten Ponorogo kini hidup di garis kemiskinan. Tak hanya Covid-19, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga membuat angka kemiskinan di Ponorogo naik tahun 2021.
Hal ini diungkapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dalam rapat Paripurna dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati atas anggaran tahun 2021, di gedung DPRD Ponorogo, Senin (28/03/2022).
Baca Juga: Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan Pendaftaran di RSUD Casbullah Abdul Majid
Orang nomor satu di Ponorogo itu menyebut, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021, orang miskin di Bumi Reyog mencapai 86.940 jiwa, atau bertambah 3.210 jiwa atau 3,72 % tahun lalu.
" Tingkat kemiskinan periode Maret 2020 sampai maret 2021 jumlah penduduk miskin bertambah 3.210, sehingga total mencapai 86.940 jiwa pada maret 2021 atau meningkat 3,72 %," ujarnya.
Baca Juga: Aries Agung: Pengabdian yang Tulus Relawan Obat Mujarab bagi Pasien Paliatif
Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko mengungkapkan, faktor penyebab bertambahnya angka kemiskinan di Ponorogo, akibat laju perekonomian terkendala pandemi Covid-19, pun dengan banyaknya masyarakat yang berdiam diri di rumah, dampak pembatasan aktifitas dari Pemerintah.
"Aktifitas perekonomian belum pulih karena dampak covid-19. Banyak yang dalam rangka mematuhi intruksi pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid 19 masyarakat Ponorogo masih banyak berdiam diri dirumah," ungkapnya.
Baca Juga: Bocah Kanker di Lamsel Harapkan Bantuan, Ini Respon PJS Kepala Desa Tejang Sabesi
Kendati bertambah, Giri mengeklaim jumlah orang miskin di Ponorogo masih sedikit ketimbang jumlah orang miskin di Jawa Timur , yakni 11,40%.
"Namun persentase penduduk miskin di Ponorogo pada 2020 yakni 10,26% lebih rendah dengan penduduk miskin provinsi jatim dengan 11,40%," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi