Santap Berkat Kenduri Bayi, 20 Warga Ponorogo Keracunan

PONOROGO (Realita)- Puluhan warga Desa Blembem Kecamata  Jambon dilarikan ke Puskesmas setempat, lantaran mengeluh muntah-muntah, diare, serta panas tinggi secara bersamaan. 

Dari data di Polsek Jambon, sekitar 20 orang warga desa ini sempat menjalani perawatan di Puskesmas Jambon, bahkan 2 orang diantaranya hingga kini masih dalam perawatan lantaran kondisinya yang belum stabil. 

Baca Juga: Diduga Makan Potas, Anak Usia 2 Tahun Meninggal

Kapolsek Jambon AKP. Nanang Budianto mengatakan, kejadian ini berawal ketika 12 warga mengikuti kenduri 1,5 tahun kelahiran bayi, di salah satu rumah warga yang digelar sebelum buka puasa pada, Kamis (07/04/2022) malam lalu. Mereka pun menyantap berkat kenduri yang dibawa pulang bersama keluarga.   Setelah 14 jam kemudian atau Jumat (08/04/2022) pagi, sebagian besar warga yang memakan sajian berupa nasi krawu, ayam panggang biasa  tersebut mengeluh pusing, dan lantas muntah, serta buang buang air besar.

"Iya benar, setelah kita koordinasi dengan puskesmas Jambon informasi awal ada sekitar 20 orang yang berobat, dan 2 orang masih opname di puskesmas Jambon. Dan acara tersebut dilangsungkan pada Kamis malam kemarin," ujarnya.  Minggu (10/4/2022).

Baca Juga: Diduga Keracunan, 3 Karyawan PT PPLI Tewas Dalam Kontainer Limbah

Nanang menduga, puluhan warga Desa Blembem ini mengalami keracunan makanan yang dibawa saat kenduri bayi itu. Saat ini masih dua warga yang dirawat di Puskesmas Jambon, mereka yakni ibu dan anak. 

" Ibu dan anaknya masih dirawat di puskesmas Jambon, hari ini kondisinya sudah membaik. Sebelumnya ada beberapa orang yang mengeluh karena mual, panas dan muntah, namun mereka hanya berobat dan pulang," ungkapnya. 

Baca Juga: Sekeluarga Tewas Keracunan di Bekasi, Diduga Kuat Pembunuhan Berantai yang Terencana

Guna memastikan penyebab keracunan, pihaknya mengamankan sampel makanan yang dibawa warga untuk diperiksa di laboratorium. 

" Kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas/Dinas Kesehatan untuk menguji muntahan pasien dan makanan itu di labolatorium," pungkas Nanang.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru