Diduga Terkait Kematian Akibat Vaksin, Wapres Pfizer Ditangkap

NEW YORK- Rady Johnson, Wakil Presiden eksekutif Pfizer, telah ditangkap di rumahnya dan didakwa dengan berbagai tuduhan penipuan oleh agen federal.

Dia ditahan dan sedang menunggu sidang jaminan. Ini terjadi ketika 1.000 dokumen rahasia dari Pfizer dirilis, menunjukkan risiko sebenarnya dari vaksin eksperimental.

Baca Juga: Penanganan Kasus Omicron di Surabaya Berpedoman pada SE Menkes

Akibat penangkapan Rady, tagar #pfizerdocuments mulai trending di Twitter. Beberapa selebriti sekarang menyerukan agar karyawan lain di Pfizer ditangkap.

Twitter telah memulai proses penyensoran hashtag, dan publikasi ini. Platform media sosial lainnya telah mengikuti.

Sejak bergabung dengan Pfizer pada tahun 1994, Rady memegang berbagai posisi tingkat tinggi di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Cegah Covid-19 di Sekolah, Pemkot Malang Siap Vaksin Anak Usia di Bawah 12 Tahun

Rady sebelumnya memimpin kelompok praktik Hukum Peraturan serta fungsi Audit Peraturan Perusahaan dan Hukum Kesehatan. Terlepas dari posisi tingkat tinggi Rady di Pfizer, etikanya dipertanyakan.

Keean Bexte, seorang jurnalis independen yang sebelumnya dipekerjakan oleh Rebel News, menunjukkan bagaimana 1.223 orang meninggal dalam 28 hari pertama setelah menerima suntikan Pfizer.

Ada laporan bahwa vaksin itu membunuh semua hewan selama uji coba. Banyak orang marah karena vaksin itu dibiarkan beredar di pasaran meskipun dengan segala risikonya.

Baca Juga: Kejar Sisa 3 Persen, Pemkab Sidoarjo Sisir Vaksinasi dengan Jemput Bola

Seorang hakim telah memberikan pemadaman media atas permintaan pengacara Rady, dan Google menyembunyikan hasil pencarian.

Pemeriksa fakta dan sensor Big Tech bekerja lembur untuk menyensor artikel ini. Rady menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.mtr

Editor : Redaksi

Berita Terbaru