MADIUN (Realita)- Mengatisipasi kasus hepatitis akut, Walikota Madiun, Maidi memerintahkan jajaran untuk lebih mengoptimalkan pos pelayanan terpadu (posyandu) dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Maidi juga meminta kader posyandu serta puskesmas untuk memantau perkembangan masyarakat, supaya penanganan awal bisa dilakukan jika gejala hepatitis akut menyerang anak-anak. Hal itu dikatakan saat Walikota turun langsung ke posyandu Delima di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Manguharjo Senin siang (10/5/2022).
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
“Posyandu kita optimalkan. Puskesmas juga. Sehingga jika ada temuan kasus hepatitis akut, bisa langsung ditangani. Alhamdulilah Kota Madiun tidak ada kasus seperti itu,” katanya.
Meski belum ada temuan kasus, lanjutnya, berbagai upaya dilakukan sebagai langkah antisipasi. Diantaranya mengecek kondisi kesehatan dan ketercukupan gizi balita. Maidi meminta kewaspadaan semua pihak. Utamanya ibu yang memiliki balita. Jika ada keluhan pada bayi, disarankan untuk segera berkoordinasi dengan pihak Puskesmas di wilayahnya masing-masing.
“Ini terus kita cek, keluhannya apa. Apalagi ini ada penyakit hepatitis akut, makanya posyandu balita kita galakkan. Ciri-cirinya seperti apa sudah kita sosialisasikan semua ke masyarakat. Jika ada keluhan pada balita, jangan dikasih obat sendiri, secepatnya komunikasi dengan pihak puskesmas,” ujarnya.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Jika ada keluhan, masyarakat dihimbau tidak takut dan cemas. Terpenting menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), menggunakan masker dengan benar serta makan-makanan yang sehat dan bergizi.
“Ada beberapa gejala hepatitis akut diantaranya seperti kuning, diare hebat, muntah dan panas. Ada gejala-gejala yang lain juga. Tapi misalnya ketika terkena diare itu tidak selalu dinyatakan hepatitis, makanya segera diperiksakan nanti petugas yang akan melihat dan memeriksa,” terangnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), rumah sakit, klinik dan puskesmas untuk melakukan persiapan sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan sejak dini. Termasuk menyiapkan petugas kesehatan dan rujukan. Pun sosialisasi terhadap adanya penyakit hepatitis akut telah diteruskan ke kader kesehatan dan posyandu di tingkat kelurahan. Walikota Madiun, Maidi didampingi Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani memberikan sosialisasi ke posyandu tentang antisipasi hepatitis akut.
“Harapan kita mudah-mudahan tidak ada temuan hepatitis akut di Kota Madiun,” tandasnya.adv
Editor : Redaksi