PONOROGO (Realita)- Miris, mungkin kata itu yang pas menggambarkan kondisi jembatan Kedung Dowo penghubung Kecamatan Jenangan dan Ngebel ini. Pasalnya, kendati 7 bulan lamanya lubang jembatan menganga, namun hingga kini belum juga diperbaiki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Bahkan kini, lubang jembatan semakin membesar, dan hampir memakan separo badan jalan. Warga yang emosi pun memasang dahan pohon dan rerumputan serta batu melingkar, guna menandai lubang yang memiliki kedalam lebih dari 10 meter tersebut.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2025, Radial Road Lontar Bisa Dilalui Kendaraan
Yaskin (48) warga setempat, jembatan yang berada di Desa/Kecamatan Jenangan yang juga merupakan jalur utama menuju Telaga Ngebel ini ambrol sejak 7 bulan lalu. Awalnya lubang hanya sebesar 50 centimeter. Namu akibat tergerus air, dan beban kendaraan yang melintas lubang semakin besar setiap hari. Bahkan kini, untuk melintasi jembatan para pengendara harus bergantian.
"Lubang ini akibat talud jembatan ambrol, sudah 7 bulan lalu, mulai satu bulan ini hanya bisa dilintasi satu jalur saja. Karena lubang sudah hampir setengah badan jalan," ujarnya, Jumat (27/05/2022).
Baca Juga: Warga Tanya Realisasi Pelebaran Jalan Tanjakan Bahari, PUPR Kotabaru Minta Mengkonfirmasi ke PT STC
Yaskin mengaku, bila malam lubang dibagian barat jembatan ini sangat berbahaya, lantaran minimnya penerangan di lokasi ini. Guna mengantisipasi jatuhnya korban, ia pun berinisiatif memasang lampu di ujung warungnya.
" Saya kasih lampu di sana, biar kelihatan lubang ini. Soalnya kalau malam gelap, dan bahaya bagi pengendara," akunya.
Baca Juga: Pasutri Bawa 2 Anak Naik Motor, Tertimpa Pohon Tumbang
Ia berharap, Pemkab segera memperbaiki lubang di jembatan Kedung Dowo ini. Pasalnya, lubang ini nyaris meminta tumbal, usai seorang pengendara motor nyaris masuk lubang, akibat tidak hafal jalan tersebut.
" Semalem nyaris saja, ada pengendara mau masuk ke lubang ini. Harapanya segera diperbaiki soalnya bahaya, dan sewaktu-waktu bisa jatuh korban," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi