JAKARTA – Dilansir dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan tak bergerak di posisi Rp 999.000 pada perdagangan Senin (20/6/2022). Harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga sama, stagnan di Rp 876.000/gram.
“Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di situs Antam.
Baca Juga: Eksi Anggraeni Dituntut 10 Tahun Penjara, Dalam Hilangnya Emas 152,8 Kg PT Antam Tbk
Dikarenakan harga emas dunia yang menjadi acuan tertekan karena adanya kenaikan suku bunga bank sentral, harga emas Antam masih berpotensi melemah, meskipun inflasi masih tinggi.
Inflasi menjadi salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang makin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Makin tinggi tingkat inflasi, makin mahal pulaharga emas karena dipilih investor untuk melindungi nilai asetnya.
Emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan diburu. Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak, risiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang status safe haven makin bersinar.
Baca Juga: Eksi Sempat Coba Suap Karyawan Antam Namun Ditolak
Namun, kebijakan The Fed yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75% membuat emas tidak berkilau. Sebab emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil (non yielding asset).
Tidak sampai di situ, keagresifan The Fed juga diprediksikan akan terus berlanjut di setiap pertemuan di Juli hingga September.
Kenaikan suku bunga The Fed kemudian melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi.
Baca Juga: Sidang Korupsi PT Antam, Terdakwa Ngaku Beri Rp 500 Juta ke Celine Evangelista
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat telah naik tajam 0,98% ke posisi 104,65 di perdagangan Jumat (17/6). Di sepanjang pekan ini dolar AS berhasil menguat 0,4%
Ilya Spivak, analis dari Daily FX, memperkirakan emas akan terus melemah setelah menjalani periode yang sangat volatil selama delapan hari terakhir.mr
Editor : Redaksi