JAKARTA - Nama Tamara Bleszynski jadi perbincangan usai kasus harta warisannya tersebut diambil alih oleh pihak lain. Ia pun sudah mencoba melaporkan kasus tersebut sejak akhir tahun lalu.
Sang pengacara, Djohansyah, mengatakan jika selama ini Tamara Bleszynski tidak menikmati warisan tersebut.
Baca Juga: Polemik Surat AJB di Desa Waringin Kurung, Ahli Waris Minta Kepastian
"Jadi bisa dibayangkan betapa sedih dan kecewanya Tamara, dia diberi warisan oleh ayahnya tapi hingga detik ini dikuasai oleh orang lain," ujar Djohansyah pada awak media pada Senin (20/6).
Meski membuat laporan polisi, Tamara Bleszynski belum juga bersuara mengenai kasus dugaan penggelapan aset. Rencananya, artis yang kini menetap di Bali itu akan ke Jakarta beberapa hari ke depan untuk memberikan komentarnya.
Sejauh ini, pihaknya juga tidak memberi tahu siapa saja tiga orang yang dilaporkan.
Menurut Djohansyah kliennya masih ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan agar tak perlu berlarut-larut hingga menjadi sengketa panjang ke anak-anaknya kelak.
Baca Juga: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Resmi Ajukan Gugatan ke MK
"Saya belum bisa sebut nama-nama terlapornya, karena sebenarnya dari Tamara ini maunya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, akan tetapi pihak dari yang kami laporkan tidak terlihat itikad baiknya," terang Djohansyah.
"Selain menuntut haknya itu, yang juga jadi perhatian Tamara agar jangan sampai masalah ini berlarut-larut hingga turun ke anaknya nanti. Tamara tidak ingin menurunkan masalah ke anaknya, makanya dia ingin menyelesaikan masalahnya sekarang," lanjutnya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo, dilansir dari detikJabar, mengungkapkan kasus ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya juga sudah memeriksa 12 orang saksi.
Baca Juga: Masyarakat Adat Paser Desa Pondok Labu Desak Pengembalian Tanah Ulayat
"Kasus masih lidik (penyelidikan) untuk pendalaman materi," ucapnya.
Selama proses penyelidikan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Total ada 12 orang saksi diperiksa.
"Sudah ada 12 saksi yang di-interview dan klarifikasi," ujar Ibrahim Tompo.ik
Editor : Redaksi