Klaim Aman, Pemkab Ponorogo Akan Suntik 8.500 Vaksin AstraZeneca

PONOROGO (Realita)- Kendati Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menghentikan sementara ditribusi maupun vaksinasi AstraZeneca, namun Pemkab Ponorogo tampaknya tetap akan melakukan vaksinasi vaksin asal Inggris ini. 

Bahkan pada tahap ke II ini, 8.500 lansia dan perangkat desa akan menjalani penyuntikan vaksin ini, guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Rahayu Kusdarini. Ia mengatakan, vaksin AstraZeneca yang dihentikan penggunaan dan distribusinya oleh Kemenkes adalah vaksin AstraZeneca Batch (kelompok produksi.red) CTMAV547. Sementara vaksin Astra Zeneca yang ada di Ponorogo bahkan di Provinsi Jawa Timur tidak menggunakan kelompok produksi tersebut. Ia pun mengeklaim vaksin Astra Zeneca yang digunakan saat ini aman dan telah teruji.

" Nomer Batch 547 itu sampai saat ini tidak diedarkan di Jawa Timur termasuk Ponorogo. Jadi insya alloh Astra Zeneca yang ada di Ponorogo ini aman," ujarnya, Senin (17/04).

Baca Juga: Arus Balik, Ratusan Pemudik Gunakan Bus Gratis Pemkab Ponorogo

Irin sapaan akrab Rahayu Kusdarini mengaku, pihaknya telah menyuntikan 500 vaksin Astra Zeneca kepada 500 lansia, dan hingga kini tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai vaksinasi. Lebih jauh ia menambahkan minggu ini akan melakukan vaksinasi kepada 8.500 Lansia dan Perangakat Desa, usai mendapatian 8.500 dosis Vaksin Astra Zeneca.

" Kita sudah menyuntik 500 vaksin Astra Zeneca. Alhamdulillah aman. Minggu ini kita juga akan menyuntikan Astra Zeneca juga. Kita dapat 8.500 dosis vaksin Astra Zeneca untuk Lansia dan perangkat," jelasnya. 

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Bupati Ponorogo Revitalisasi Puskesmas Ngrayun

Perlu diketahui, Kemenkes menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin Astra Zeneca Batch CTMAV547. Hal ini menyusul laporan kasus KIPI serius  usai penyuntikan vaksin ini. Dari laporan yang diterima Kemenkes, yang mengalami gejala pasca disuntikkan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 ini sebanyak 180 orang dengan gejala ringan dan 2 kasus yang fatal atau korban meninggal dunia. Indonesia sendiri menerima  448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852 juta dosis vaksin yang diterima pada 26 April 2021 lalu melalui skema Covax Facility/World Health Organization (WHO). lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru