PONOROGO (Realita)- Dibukanya rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Ponorogo, tampaknya mulai dimanfaatkan para calo rekrutmen untuk mencari mangsa.
Bahkan, walau jumlah kuota P3K tahun 2022 belum keluar, namun sejumlah Guru dan tenaga honorer mengaku telah dimintai uang mulai dari 40 hingga 60 juta agar dapat lolos dalam rekrutmen kali ini.
Baca Juga: Ratusan guru PAUD saat mengikuti Bimtek di Dinas P dan K Jombang.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, ia mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait hal ini.
"Hari ini sudah ada beberapa yang melaporkan, juga sudah membayar uang sekitar 40 - 60 juta," ujarnya, Rabu (3/8/2022).
Sunarto mengungkapkan, tahun lalu peserta yang lolos pasing grade (PG) yang belum mendapat formasi mencapai 341 orang. Dimana dalam rekrutmen ini ratusan tenaga honorer ini secara otomatis akan diterima tanpa melewati tes.
"Yang kesini tadi ada yang lolos PG ada juga yang belum. Untuk yang lolos PG sudah otomatis diterima tahun ini," ungkapnya.
Baca Juga: Optimalkan Performa Guru, Pemkot Rampingkan 29 Aplikasi Jadi Satu Domain Terintegrasi
Sunarto mengingatkan, anggota DPRD dan ASN tidak bermain dalam rekrutmen P3K, karena akan dijatuhi sanksi tegas bila ketahuan.
"Anggota maupun ASN jangan main main, ketahuan akan kita tindak tegas," tekannya.
Ia meminta masyarakat tidak mudak percaya dengan oknum yang berjanji dapat meloloskan dalam rekrutmen P3K dengan membayar sejumlah uang. Apalagi menyerahkan dokumen asli untuk persyaratan.
Baca Juga: Pemkot Beri Beasiswa S1 dan Penguatan Wawasan untuk 200 Guru PAUD-TK se-Kota Surabaya
" Jangan mudah memberikan dokumen penting apa pun, ikuti saja prosedur resminya,"himbaunya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono mengaku masih menyelidiki terkait hal ini. Bila terbukti pihaknya tak segan-segan membawa kasus ini ke jalur hukum.
" Masih kita dalami dulu benar atau tidaknya informasi tersebut," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi