Luhut: Utang Indonesia Cuma Rp 7000 Triliun, Terkecil Sedunia

 

JAKARTA- Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan masih ngotot menyebut utang pemerintah Indonesia terkecil ketimbang sejumlah negara maju di dunia. Kenyataannya, pertumbuhan utang di era Presiden Jokowi bergerak super cepat.

Baca Juga: PDIP Tak Ingin Ada Luhut Dalam Kabinet

“Pemerintah Indonesia hanya punya utang Rp7.000 triliun dan paling terkecil di dunia,” kata Menko Luhut saat Ground Breaking Tol Cileles – Panimbang di Pandeglang, Banten, Kamis (18/8/2022).

Jika utang dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB), Menko Luhut meyakini, beban utang Indonesia hanya 40 persen. Lebih kecil ketimbang rasio utang sejumlah negara maju yang bertengger hingga 100 persen dari PDB.

“Kami minta bapak-bapak dan teman di daerah jangan dengar bicara aneh-aneh dan tidak jelas, karena pemerintah tahu benar yang dilakukan,” kata Luhut.

Selain lebih kecil dilihat dari PDB, Menko Luhut juga memastikan utang Rp7.000 triliun yang dimiliki Indonesia merupakan utang produktif. Utang tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan jalan tol yang tentu akan dikembalikan kepada pihak yang memberikan pinjaman.

“Oleh karena itu, jangan sampai proyek tersebut ditipu oleh informasi-informasi yang salah dan pemerintah itu pintar-pintar dan tidak bodoh,” ucap Luhut.

Perencanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah dipastikan sudah memperhitungan dengan benar kebutuhan anggaran termasuk besaran keuntungan dari investasi (return on investment/RoI) yang ditanamkan.

Baca Juga: Bisa-Bisa, Jokowi yang Dipecat Luhut

Menurut dia, pembangunan jalan tol Serang – Panimbang sepanjang 85 km dipastikan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Banten. Selain itu juga mendukung percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK).

Sebagai informasi, utang pemerintah tercatat terus meningkat secara agresif sejak 2015. Peningkatan utang seiring kebutuhan belanja infrastruktur yang menjadi prioritas kerja Pemerintahan Jokowi.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Riza Annisa mencatat, utang pemerintah melonjak dari Rp3.165 triliun (2015) menjadi Rp 3.466, triliun (2017). Mengunungnya utang terus berlanjut hingga Februari 2018 menembus Rp4.034, 8 triliun, dan APBN 2018 mencapai Rp4.772 triliun.

Pada Juli 2022, Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah sebesar Rp7.163,12 triliun. Setara 37,91 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio utang terhadap PDB itu turun dibandingkan Juni 2022 yang mencapai 39,56 persen dari PDB.

Baca Juga: Tambah Satu Jabatan Baru lagi, Jadi Total Luhut Punya 6 Jabatan

Di sisi lain, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I-2022 turun menjadi

US$411,5 miliar, atau sekitar Rp6.065 triliun, dibandingkan dengan posisi pada kuartal sebelumnya sebesar US$415,7 miliar (Rp6.114 triliun).in

 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru