JAKARTA-- Eks kuasa hukum Bharada Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan apa yang dilakukan pemerhati anak, Kak Seto atau Seto Mulyadi ke Bareskrim untuk menanyakan kepastian perlindungan anak-anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi adalah kurang kerjaan dan hanya panjat sosial (pansos) saja.
Baca Juga: Viral Foto Sambo di Rumah, Netizen: Penjara Hanya Taman Bermain
Sebab kata Deolipa banyak anak jalanan dan terlantar yang jauh lebih miskin atau kurang mampu serta mendapat perundungan yang mestinya dibela Kak Seto.
"Kepada Kak Seto, ngapain kak seto ngurusin anaknya Ferdy Sambo? anak jalanan banyak Pak, di Blok M, di Depok, di Cilincing lebih banyak lagi tuh anak terlantar ngapain bapak capek capek ngurusin anaknya Ferdy Sambo, yang udah kaya raya," kata Deolipa di Catatan Demokrasi TV One, Selasa (23/8/2022) malam.
Menurut Deolipa apa yang dilakukan Kak Seto membuat malu almamater Psikologi UI, kampus dimana Kak Seto pernah ditempa.
"Saya psikologi UI Pak, malu saya Pak," kata Deolipa.
Deolipa mengatakan jika alasannya karena anak Sambo di bullying atau mengalami perundungan, maka anak-anak jalanan juga mendapatkan hal yang sama setiap harinya tetapi tidak pernah dibela Kak Seto.
"Kalau karena perundungan, anak di jalanan lebih banyak mendapat perundungan. Di Clincing itu paling banyak anak dirundung, sampai ngomongnya ngawur. Itu mendingan yang dibela di sana, ngapain bela anak Sambo. Anak sambo udah kaya, ada keluarga besarnya, dijaga sama keluarga besarnya. Ngapain Kak Seto pansos-pansos ke situ bikin malu," ujar Deolipa.
Sebelumnya Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto mendatangi Bareskrim Polri untuk berkoordinasi guna memberikan pendampingan kepada anak Ferdy Sambo pada Selasa (23/8/2022).
Baca Juga: Penahanan Ferdy Sambo Diperpanjang
Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan, perlindungan ini supaya anak Irjen Ferdy Sambo tidak mendapat bully dari teman-temannya.
"Nah saya salah satu intinya pertama ya mohon anak anak dilindungi untuk tidak buka media sosial dulu, kemudian kedua kalau di lingkungan sekolah ya sementara ya mungkin jalur pendidikan informal," katanya.
Menurutnya, media sosial sudah melakukan bullying atau perundungan kepada anak Ferdy Sambo karena memunculkan wajahnya.
Kak Seto juga menduga ada bullying secara psikologis dengan pandangan sinis, dijauhi dan beberapa komentar yang sedikit nyelekit ke anak Ferdy Sambo.
Baca Juga: Bawahan Sambo Baiquni Wibowo Dituntut 2 Tahun Penjara
"Kalau pun itu dilakukan kami juga punya kegiatan PKBM atau home schooling yang bisa membantu bagi anak yang bermasalah dengan pendidikan formalnya, supaya tidak tertinggal begitu," ucapnya.
Namun demikian, Kak Seto hari ini batal bertemu dengan Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Pol Andi Rian dan Kabareskrim Komjem Pol Agus Andrianto.
Ia baru dijadwalkan pertemuan pada Rabu (24/8/2022) besok dan ia berharap dengan adanya pertemuan nanti bisa memberikan perlindungan.
"Makanya kami akan tunggu besok itu kalau kemudian dimungkinkan misalnya kami mempunyai jalur langsung bisa bertemu dengan anak anak tersebut ya kami bisa saja melakukan untuk sekadar mengetahui bagaiamana sih dan sebagainya," terang mantan Ketua KPAI.war
Editor : Redaksi