BEKASI (Realita)- Gelombang penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih terus terjadi diseluruh elemen masyarakat, mereka melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes kebijakan dari pemerintah tersebut.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Berbagai Langkah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
Yang terbaru, massa aksi dari kelompok buruh berencana melaksanakan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat pada Selasa (6/9/2022).
Sehari sebelumnya, yakni pada Senin (5/9/2022), aksi demonstrasi juga berlangsung di sejumlah titik di DKI Jakarta. Dua di antaranya di depan Gedung DPR/MPR RI dan kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya.
Demonstrasi itu juga digelar oleh sejumlah organisasi mahasiswa dan beberapa elemen di depan Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi dengan membawa berbagai macam poster dan spanduk dengan tuntutan yang sama, yakni menolak kenaikan harga BBM.
Kali ini Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan S.H, S. IK, M.H, Kapolres Metro Kabupaten Bekasi didampingi pejabat utama turun langsung ikut mengawal dalam aksi unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya didepan kantor Pemda Kabupaten Bekasi, Jalan Wibawa Mukti, Sukamahi, Cikarang Pusat.
Baca Juga: Harga Pertamax Turun 50 Rupiah
Dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan, Kapolres menjelaskan bahwa ada 950 personil gabungan yang diterjunkan dalam pengamaan aksi unjuk rasa didepan kantor Pemda Bekasi.
"Sebelumnya ada pengajuan oleh masyarakat tertentu untuk melaksanakan unjuk rasa di Pemda dan semua sudah di laksanakan dengan baik, tertib dan mereka sudah menyampaikan aspirasinya," ujar Gidion.
Masih sambung keterangannya, untuk pengamanan di titik tertentu, itu pasti. Untuk jumlah keseluruhan petugas gabungan dari Kodim 0509, Polres Metro Kabupaten Bekasi, Satpol PP berjumlah 950 personil.
Baca Juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Sondakh Divonis 15 Bulan Penjara
"Karena kita sifatnya antisipatif, prediksinya setiap potensi menjadi objek sasaran aksi unjuk rasa seperti model SPBU, Kantor Pemerintahan, dan semua yang berhubungan dengan Pertamina," terangnya.
Dan untuk para peserta aksi unjuk rasa yang akan berangkat ke Jakarta kita juga melakukan pengawalan, dan baru enam bus yang berangkat ke Jakarta," ucapnya.tom
Editor : Redaksi