BBM Naik, Mahasiswa di Madiun Gelar Aksi Demo

MADIUN (Realita) - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Madiun mengelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Madiun, Rabu (7/9/2022). Dalam aksinya, massa menolak kenaikkan harga BBM dan menyampaikan aspirasinya didepan Gedung wakil rakyat di jalan Taman Praja.

Setelah beberapa menit melakukan orasi, mereka langsung diminta masuk dan ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya. Beberapa hal yang disampaikan dalam tuntutannya, yakni menolak secara tegas terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, serta mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan bantuan sosial dan BBM bersubsidi tepat sasaran.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Berbagai Langkah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

"Kebijakan menaikkan harga BBM disaat masyarakat masih berusaha keluar dari masa sulit akibat pandemi Covid-19 adalah kebijakan yang tidak tepat. Kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan berdampak ke berbagai sektor dilini kehidupan masyarakat," kata Ketua PC PMII Madiun, Intan Fatmawati.

Selain dua point tersebut, mereka juga mendorong pemerintah untuk melakukan peningkatan ekonomi guna menjaga kestabilan perekonomian masyarakat, dengan cara meningkatkan upah minimum regional (UMR).

Baca Juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Sondakh Divonis 15 Bulan Penjara

"Kami juga mendesak pemerintah untuk serius dan bersunguh-sungguh dalam memberantas mafia BBM," ujarnya.

Cilegon dalam

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kota Madiun, Armaya berjanji akan meneruskan aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ke DPR RI. Pun, dirinya sebagai wakil rakyat juga mengaku keberatan dengan kenaikkan harga BBM yang telah diumumkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Sabtu (3/9/2022) lalu.

Baca Juga: Solar Subsidi Langka, Ini Hasil Investigasi Disperdagkum Ponorogo

"Pasti tuntutan ini akan saya kirim ke DPR RI dan tembusannya akan saya kirim ke PC PMII Madiun. Saya harus ikut masyarakat, karena mereka keberatan, saya juga keberatan. Saya harap pemerintah pusat menganalisa lagi untung dan ruginya," katanya.

Setelah aspirasi diterima, massa kemudian meninggalkan Gedung DPRD dengan pengawalan ketat petugaa kepolisian dari Polres Madiun Kota.paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru