Antisipasi Inflasi, Walikota Madiun Mulai Ngantor di Pasar Tradisional

MADIUN (Realita) – Instruksi Presiden RI, Joko Widodo soal pengendalian inflasi didaerah langsung mendapatkan respon dari Pemerintah Kota Madiun. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membuat kantor Walikota Madiun didalam Pasar Besar Madiun (PBM).

”Saya berusaha agar tidak terjadi inflasi di Kota Madiun. Karena banyaknya UMKM maupun pelaku usaha kuliner di Kota Madiun yang belanja bahan pokok di PBM, maka saya mulai hari ini ngantor di pasar,” kata Walikota Madiun, Maidi, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Green Force Run 2024 Siap Bawa Peserta Menjelajah Kota Lama Surabaya

Orang nomer satu di Kota Pendekar tersebut mengaku, ngantor di PBM supaya mengetahui secara langsung perkembangan harga kebutuhan pokok. Sehingga lebih cepat dalam mengambil keputusan. Semisal, lanjut Maidi, harga bawang merah di PBM per hari ini mencapai Rp 30 ribu per Kg. Padahal, harga dari pemasok hanya diangka Rp 21 ribu per Kg. Maka supaya pedagang tidak dirugikan dan masyarakat tetap bisa membeli dengan harga murah, Pemkot Madiun memberikan subsidi kepada penjual sebesar Rp 2 ribu per Kg.

Selain ngantor di PBM, Pak Maidi rutin keliling pasar untuk mengecek harga kebutuhan pokok dan memberikan subsidi kepada pedagang.Selain ngantor di PBM, Pak Maidi rutin keliling pasar untuk mengecek harga kebutuhan pokok dan memberikan subsidi kepada pedagang.

“Sehingga pedagang tetap menjual dengan harga Rp 21 ribu. Karena pedagang masih untung Rp 2 ribu dari subsidi yang kita berikan, tetapi barang yang dijual tetap harga Rp 21 ribu. Pedagang tidak dirugikan, barang pasokan dari luar tetap, masyarakat mendapatkan harga murah,” ujarnya.

“Yang saya subsidi kebutuhan pokok yang kira-kira mengakibatkan inflasi tinggi,” tambahnya.

Baca Juga: Libatkan Warga Tangani Banjir, Wali Kota Eri Cahyadi: Sempat Kita Diskusikan Bersama RT/RW

Selain memberikan subsidi kepada pedagang, pihanya juga telah bekerjasama dengan beberapa pasar pemasok kebutuhan pokok. Diantaranya Pasar Betek, Pasar Batu, dan beberapa pasar diwilayah Kabupaten Magetan. Sehingga jika sewaktu-waktu kekurangan barang, maka pihaknya dapat langsung mendatangkan dari daerah tersebut.  

“Kalau barang tidak ada, sudah saya konektingkan dengan daerah penghasil. Jangan sampai masyarakat mengalami kesulitan, dan pedagang tidak kita rugikan. Saya harap pedagang di pasar juga ikut menekan inflasi,” tandasnya.

Selain upaya itu, pihaknya juga telah menyiapkan ratusan personil pengendali inflasi yang terdiri dari paguyuban pedagang pasar tradisional dan lintas OPD. Termasuk juga puluhan mobil logistik yang siap beroperasi jika sewaktu-waktu terkendala masalah pasokan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Dinilai Gudangnya Inovasi, SAKIP dan e-Planning Ala Surabaya Diadopsi Kabupaten Magetan

Ratusan personil pengendali inflasi yang terdiri dari paguyuban pedagang pasar tradisional dan lintas OPD mengikuti apel dilantai III PBM.Ratusan personil pengendali inflasi yang terdiri dari paguyuban pedagang pasar tradisional dan lintas OPD mengikuti apel dilantai III PBM.

Sebelumnya, Pemkot Madiun juga telah membuka gerai yang diberi nama Warung Tekan Inflasi (Wartek) di 10 titik lokasi yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Kota Madiun. Wartek ini menyediakan beberapa kebutuhan pokok dengan harga murah.adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru