Urus BSU, Pegawai Honorer Kaget Dapat Transferan Hampir Rp 15 Triliun

BUOL - Cerita seorang wanita mendapatkan transferan uang sebanyak Rp 14 triliun datang dari Kabupaten Buol, Sulawesi Tenggara.
Identitas wanita tersebut diketahui berinisial NS.

Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai honorer Sekretariat DPRD Buol.
Pada buku tabungan milik NS, saldo terakhir menunjukkan angka 14.885.530.818.456.

Kejadian bermula saat NS dan dua rekannya hendak mengurus pencarian Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Diketahui sebelumnya, bagi penerima BSU wajib memiliki rekening bank.
NS memutuskan memakai rekening BNI lamanya untuk pencarian dana BSU.

Namun rekening yang dibuat empat tahun lalu itu mati karena terakhir dipakai pada 2020.
Sehingga NS perlu menyetor uang sebanyak Rp 100 ribu agar rekeningnya kembali aktif.
NS mendatangi cabang BNI pada Rabu (21/9/2022) kemarin.
Sehari setelahnya, NS baru dibuat terkejut saat melihat total saldo yang tercetak di buku tabungan menyentuh angka Rp 14 triliun.
NS lantas memberi tahu suaminya.
Ia juga sempat memperlihatkan isi buku tabungannya ke rekan kerja di lingkungan DPRD Buol.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buol, Munawir A Nouk membenarkan kejadian ini.
Ia bahkan memastikan angka yang tertulis di buku tabungan bukan rekayasa dari NS sendiri.
"Itu benar Pak, bukan rekayasa. Pemiliknya juga kaget, apalagi kami," jelas Munawir.

Baca Juga: Hardiknas, Ratusan Honorer Guru Ponorogo Terancam Dirumahkan

Munawir melanjutkan ceritanya, setelah mengaktifkan kembali, akun rekening milik NS tidak bisa digunakan transaksi.
Termasuk pengambilan uang lewat mesin ATM.
Pada akhirnya, NS ditemani rekan-rekannya melapor ke pihak bank serta polisi untuk menyelesaikan persoalan transferan sebanyak Rp 14 triliun tersebut.

Informasi tambahan, dalam buku tabungan milik NS terdapat keterangan dormant yang disingkat DORM.

Hal ini berarti akun rekening milik NS non-aktif sehingga tidak bisa melakukan transaksi.

Pemimpin Wilayah 11 Bank BNI Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut), Lodewyck ZS Pattihahuan memberikan penjelasan terkait kejadian ini.
Lodewyck membenarkan adanya pencetakan buku tabungan dengan nominal saldo yang tidak wajar.
Pihaknya sudah mendapat laporan dari NS dan langsung melakukan perbaikan.

Baca Juga: Wali Kota Eri Ungkap Perjuangan saat Pertahankan Rp1,6 Triliun Honor Tenaga Non-ASN

Langkah tersebut guna mengatasi perbedaan nominal yang tertera dalam buku tabungan dengan sistem bank.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya, kami melakukan perbaikan," ucap Lodewyck.
Terakhir Lodewyck menegaskan, pelayanan kepada nasabah tetap berjalan normal sebagaimana biasanya.

Baca Juga: Wow! Pemberian Honor Pejabat di Pemkab Malang Tahun 2021 Dinilai Pemborosan Rp 5,9 M

Nasabah juga diminta tidak khawatir terkait kejadian ini.

"Nasabah dapat terus bertransaksi dengan nyaman dan aman di seluruh outlet di seluruh digital channel services Bank BNI," tutup Lodewyck.tri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru