Wanita Asal Aceh Ini Diidolakan BIll Gates, Siapa Dia?

ACEH - Aktivis lingkungan asal Aceh, Farwiza Farhan masuk sebagai salah satu sosok inspiratif Majalah Time edisi Oktober 2022. Pendiri Microsoft Bill Gates bahkan sangat mengangumi Farwiza.

Menurut Gates, apa yang dilakukan oleh Farwiza selama ini dalam melindungi ekosistem di Taman Nasional Gunung Leuser di Provinsi Aceh, membuatnya semakin optimis akan masa depan lingkungan.

Baca Juga: Puluhan Aktivis Deklarasi Cinta Lingkungan di Hutan Kota Muara Enim

Gates juga secara terang-terangan telah bertemu dengan Farwiza Farhan pada awal tahun ini dan itu membuatnya terkesan.

"Pemimpin seperti @wiiza membuat saya optimis akan masa depan kita. Awal tahun ini, saya berkesempatan bertemu Farwiza dan sangat terkesan dengan karyanya dalam melindungi ekosistem Leuser di Indonesia," cuit Bill Gates di akun Twitter miliknya @BillGates.

Berkat sepak terjang dalam melindungi ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser itu, ia masuk "Time 100 Next" di kateogir Leaders dan menjadi cover Majalah Time edisi Oktober 2022.

Baca Juga: Anugerah Lingkungan Hidup 2022 Kota Batu, Bentuk Apresiasi Masyarakat

Dengan lugas, Jane Goodall menulis sosok Farwiza ini sebagia "The world's rising star" tepat di cover Majalah Time tersebut. Goodall merupakan primatolog dan antropolog asal Inggris dan ia juga adalah utusan PBB untuk perdamaian.

Goodall memandang Farwiza Farhan membuktikan bahwa seorang perempuan dapat berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan, seperti Farwiza lakukan terhadap Leuser yang tak lain salah salah satu paru-paru terbesar dunia..

"Hutan seperti yang ada di Ekosistem Leuser adalah salah satu paru-paru terbesar dunia, menyerap CO dari atmosfer dan menyimpannya di daun, batang, dan tanah hutan. Dan jika hutan-hutan ini ditebang, maka itu berarti semua CO dilepaskan kembali ke atmosfer yang sudah terbebani, ke dalam gas rumah kaca yang menyelimuti dunia dan menjebak panas matahari," ungkapnya.

Baca Juga: Bill Gates dan Elon Musk Dipastikan Hadiri KTT G20

Goodall menuturkan bahwa apa yang dilakukan Farwiza Farhan di Leuser merupakan pekerjaan penting dan pekerjaan ini menciptakan perbedaan bagi masa depan dunia.

"Mempertahankan ekosistem dari industri, dari pembangunan, dari pemburu liar, seperti yang dilakukan Farwiza dan rekan-rekan aktivisnya, adalah pekerjaan penting. Dan pekerjaan itu dan pekerjaan orang-orang muda yang berpikiran sama akan membuat perbedaan bagi masa depan dunia kita," pungkasnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Kantor Nasdem Disita KPK

SUMUT– Kantor DPC Partai Nasdem yang beralamat di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut, akhirnya disita Komisi …