Gejala Khas Gagal Ginjal Akut, Frekuensi Anak Buang Air Kecil Berkurang

JAKARTA- Total korban meninggal akibat gagal ginjal akut telah mencapai 131 orang. Rata-rata korban meninggal akibat gagal ginjal akut merupakan usia balita atau anak di bawah 5 tahun. 

Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril. Selain itu, dr Syahril juga menjelaskan gejala khas gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai masyarakat, salah satunya berupa beberapa gangguan metabolisme tubuh.

Baca Juga: Fomepizole Sembuhkan Gagal Ginjal Akut pada Anak

“Ada yang disebut dengan istilah gangguan ginjal akut. Gangguan dulu ya. Ginjal itu kan pusat metabolisme tubuh kita, dengan hasil akhirnya, dengan hasil outputnya, sisa metabolisme itu disebutnya ya dengan air kencing itu. Nah apabila dia kena infeksi, atau dehidrasi itu gangguan dulu, terganggu dia. Tapi begitu gangguan ini berlanjut, maka ancamannya menjadi gagal ginjal akut,” ujar dr. Syahril, dalam Polemik Trijaya dengan Tema ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, melalui live streaming Youtube MNC Trijaya, Sabtu, (22/10/2022).

dr.Syahril memaparkan, bahwa ciri atau gejala yang paling khas pada gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai masyarakat adalah berkurangnya frekuensi dan jumlah buang air kecil.

“Dan ini khasnya, buat masyarakat juga atau buat kita semua, itu ditandai dengan frekuensi buang air kecil. Yang kedua, jumlahnya juga. Biasanya anak kecil itu buang air kecil sampai 12 kali sehari. Tapi kok misal berkurang,”tuturnya.

“Begitupun jumlahnya, biasanya banyak atau sedikit. Itu harus tanda-tanda yang khas, yang jangan sampai lebih jauh lagi sampai ada anak yang memang betul-betul tidak bisa keluar air kencingnya,” lanjutnya.

Baca Juga: Abdul Kholik Dukung PUAN Soal KLB Gagal Ginjal Anak

dr. Syahril menyebut, gejala sepele inilah yang menurutnya menjadi salah satu penyebab 131 korban meninggal dunia yang tidak banyak disadari masyarakat, karena penanganan yang cenderung terlambat.

Cilegon dalam

“Nah ini lah, maaf ya, yang banyak (menyebabkan) meninggal, karena sudah terlambat. Begitu sudah terjadi gagal ginjal, karena sudah tidak bisa memproduksi lagi, karena metabolismenya sudah rusak,” ungkapnya.

Nah, rusaknya ginjal seperti yang salah satu yang saat ini sedang marak kemungkinan atau ada dugaan ya itu karena ada kaitannya dengan konsumsi obat yang ada di obat-obatan anak-anak. Tetapi, kemungkinan yang lain akan kita selidiki,” lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi: Hentikan Peredaran Obat Sirup

Namun, selain gejala khas tersebut, dr. Syahril juga membeberkan beberapa gejala awal dan umum pada penderita gagal ginjal akut. Yakni mulai dari demam, mual, muntah, hingga diare.

“Jadi kalau anak ini ternyata demam lebih dari 1 sampai masuk ke 5 hari, kemudian ada diare, ada mual dan muntah, ada batuk, pilek, ini adalah gejala awal. Tapi gejala awalnya juga yang dialami oleh balita yang sakit saluran napas. Karena kasus ini sedang marak, ya kita harus lebih hati-hati, jangan menunggu ginjalnya sudah rusak,” terangnya.oke

Editor : Redaksi

Berita Terbaru