Benyamin: Sarasehan Budaya Tangerang Selatan Kelestariannya Diikat Budaya

TANGERANG SELATAN (Realita)- Tangerang Selatan tumbuh jadi kota yang mempunyai keberagaman budaya didalamnya. Keberagaman itu lah yang jadikan pengikat dan penyatu masyarakat di Tangsel tersebut.

Hal tersebut dikatakan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat mendatangi Sarasehan Budaya Tangerang Selatan dengan topik Budaya Nusantara, Masyarakat Sejahtera yang ditunaikan di Pranaya Boutique Hotel, Kota Tangerang Selatan pada Senin (28/11).

Baca Juga: Bagus Kelola APBDes, Pemdes Sampung Ponorogo Raih Predikat Good Governance

"Baru tempo hari kita adakan festival budaya, parade kebudayaan dan kita selalu mengikutsertakan kebudayaan setiap aktivitas. Dimulai dari makanannya, pakaiannya, tariannya, kerajinan dan lain-lain," ungkapkan Benyamin.

Dia menjelaskan jika perlu diselenggarakannya pendefinisian untuk tampilkan budaya apa yang ingin diperlihatkan. Seperti, menampung keberagaman itu lewat simbol daerah Tangerang Selatan.

"Dapat kita saksikan simbol Tangsel ada rumah Betawinya. Dahulu sekali Tangerang Selatan memang dikuasai oleh kultur Betawi," ucapnya.

Karena kata Benyamin, kebudayaan ialah satu pijakan. Diperjelas olehnya jika pembangunan yang sukses, pembangunan yang tidak tercabut dari akar budayanya.

Baca Juga: Apdesi Kabupaten Tangerang Peduli Bencana Gempa Cianjur

"Budaya apa saja yang berdasar kearifan lokal harus tumbuh di Tangerang Selatan," katanya.

Cilegon dalam

Karena itu, Pemerintahan datang jadi pengimbang di antara budaya tradisional, konvensional, budaya lokal dengan budaya kekinian.

"Contoh dari segi kulineran, kita tidak ingin makanan cepat sajian tampil paling depan. Tapi, pecak lele dan makanan ciri khas yang perlu tampil paling depan ," katanya.

Baca Juga: Zaki Pamerkan Ketapang Aqua Culture Mauk di Hadapan Komisi IV DPR RI

Hal tersebut yang kami mewujudkan dalam visi Kota Tangerang Selatan bisa merealisasikan warga yang unggul, sama-sama tersambung ke arah kota lestari, efisien dan efektif.

"Kelestarian itu diikat oleh budaya," paparnya.

Dan lewat sarasehan berikut pada akhirnya dapat diterima untuk cari kearifan lokal untuk perubahan pembangunan di area Tangsel.Fauzi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru