Gara-Gara Ujian Diulang, Wali Murid Protes Merasa Anaknya Diintimidasi

BANYUASIN (Realita)- Seorang  oknum dikeluhkan walimurid melakukan intimidasi pada muridnya di Banyuasin. "Kami tidak terima anak kami diintimidasi saat ulangan. Mereka harus mengulang ulangannya dengan alasan mencontek" ujar seorang walimurid yang akrab dipanggil Bunda Meysi, Jumat (6/1/2023).

Ia menambahkan, alasan mencontek yang bagaimana sehingga anaknya harus mengulang ujian.

Baca Juga: Diduga Tipu Urusan Tanah, Guru Ngaji di Sidoarjo Dituntut 3 Tahun Penjara

"Saya bingung, maksud mencontek di sini apa? Lebih herannya lagi, bukan hanya sekali mengulang, tapi berkali kali" ujarnya.

Senada, walimurid yang lain,  Mama Yahya langsung meminta konfirmasi pada wali kelas 4A, Suryana, tentang kejadian itu.

"Waktu saya konfirmasi tentang anak saya dan anak bunda Meysi, dia bilang tidak ada menyuruh untuk mengulang saat ulangan tersebut," ujarnya.

Lain halnya dengan pihak sekolah dalam hal ini diwakili langsung oleh Kepala Sekolah SD 17,  Yuli Andri Any, saat ditanya masalah tersebut membenarkan adanya pengulangan saat ulangan berlangsung.

"Ya ada beberapa siswa yang harus mengulang karena ketahuan pengawas ulangan saat itu," ujar Yuli.

Baca Juga: Berdalih Ajarkan Sholat Malam, Ustadz Subagyo Sodomi Belasan Santrinya

Berbeda dengan wali kelas 4A,  Suryana saat dikonfirmasi oleh wali murid mengatakan bahwa tidak ada pengulangan saat ulangan berlangsung.

"Tidak ada kita suruh ulang anak ibu, kalau gak percaya sudah, saya bener, silahkan kalu mau dilaporkan saya tidak takut," ujarnya marah.

Sementara ada laporan dari wali murid saat anak mereka upacara mengatakan bahwa kepala sekolah menganjurkan agar anak anak jangan suka mengadu jika ada permasalahan di sekolah.

Pada saat itu juga terjadi insiden, Mail penjaga  sekolahan ikut campur dan dia hampir melakukan kekerasan pisik kepada media yang datang ke sekolah.

Baca Juga: Ngaji Satra Perangsang Karya Tulis Berbasis Lokalitas

Penjaga sekolah melarang wartawan melakukan klarifikasi pada pihak sekolahan.Penjaga sekolah melarang wartawan melakukan klarifikasi pada pihak sekolahan.

Dan kepala sekolah SDN 17  mengklarapikasi terkait insiden tersebut

"Alhamdulillah sudah  selesai masalahnya karena penjaga sekolah tidak mau direkam atau diambil videonya," tuturnya.andri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru