SURABAYA (Realita) - DPRD Kota Surabaya mendesak pemerintah untuk mengubah nama jalan menjadi tokoh pejuang NU. Perubahan nama ini muncul dari Fraksi PKB DPRD Surabaya yang meminta pergantian nama jalan dilakukan sebagai kado 100 tahun
Anggota DPRD Surabaya, Camelia Habiba mengatakan, pihaknya mengusulkan pergantian nama jalan. Keduanya merupakan jalan tempat perjuangan NU.
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama Henti Jantung
"Jalan Bubutan (Surabaya) diubah menjadi Jalan KH Ridwan Abdullah, di mana Beliau adalah Pengarang Lambang NU yang rumahnya ada di Bubutan dan Kantor PCNU Surabaya adalah tempat sejarah Kantor PBNU Pertama," ujar Habiba, Kamis (12/1/2023).
Kemudian Jalan Sultan Iskandar Muda di Kecamatan Semampir. Menurut Camelia Habiba belum ada kaitan sejarah Sultan Iskandar Muda dengan Kota Pahlawan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial
"Jalan Iskandar Muda diubah menjadi Jalan Hasan Gipo. Pahlawan Iskandar Muda tidak ada history dengan Surabaya. (Sedangkan) Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo, (yang) menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan KH Mas Mansyur," imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut menambahkan, perubahan dua nama jalan itu karena Surabaya merupakan kota di mana warga Nahdliyin berdiskusi, merumuskan strategi melawan penjajah kala itu. Hal itu dibuktikan dengan kantor PBNU pertama di Surabaya, yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah
"Usulan nama jalan ini menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya Nahdlatul Ulama. Fraksi PKB akan mencari dukungan di Yos Sudarso (kantor DPRD) karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan Raperda Inisiatif DPRD," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto