JAKARTA -Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais tiba-tiba secara terbuka mengulas kisah terkait dengan sosok Firaun.
Hal ini disorot tajam masyarakat mengingat sedang santernya kontroversi Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang menyamakan Joko Widodo alias Jokowi dengan Firaun.
Baca Juga: Tagih Janji KPK, Amien Rais dan Rizal Ramli: Gak Ada yang Berani Temui Kita
Namun cukup berbeda dengan cendikiawan muslim tersebut, Amien Rais membeberkan sejumlah kekejaman Firaun.
Namun terdapat hal yang unik dari penjelasannya, dirinya mengait-ngaitkan hal tersebut dengan zaman modern ini bahkan mengatakan apa yang terjadi dalam kisah Firaun sedang terjadi saat ini.
Lebih lanjut Amien menyebutkan bahwa dalam menjalankan kekuasaannya Firaun dibantu penasehat yang disebut elite.
Baca Juga: Amien Rais: Ketua MK Takut pada Kakak Iparnya, Kakanda Joko
"Ada elite politik dalam hal ini Firaun sendiri, elite ekonomi yakni Qorun yang saking kayanya kunci gudang kekayaannya dibawa 7 orang dewasa saja tidak sanggup kata Al Quran, kemudian ada elite teknokratik yang dipimpin Haman," jelasnya.
Firaun juga mempunyai tukang sihir yang jasanya dipakai untuk menggertak dan meneror rakyatnya sendiri.
"Firaun juga memelihara ratusan tukang sihir yang berfungsi sebagai penggertak dan paneror rakyatnya sekaligus semacam buzzer yang dapat bayaran tinggi. Nah para penyihir ini menjadi penjilat dan buzzer murahan itu dikisahkan dalam Al Quran.
Baca Juga: Amien Rais Sarankan Jokowi Luangkan Waktu 10 Menit untuk ke Pengadilan Negeri
"Ini cerita sesungguhnya terjadi juga sampai zaman sekarang banyak berhubungan dengan kekuasaan yang absolut, menjilat kemudian meminta imbalan 'kalau kami nanti bisa memenangkan peperangan atau konflik atau pertarungan antara Paduka, Bapak Kaisar atau Bapak Raja atau Bapak Presiden dan lain-lainnya apa kira-kira imbalannya?" Ya tadi itu jadikan all the president men',
"Nah kira-kira mereka akan dapat bersliweran di istana dibeli harga dirinya oleh Qorun waktu itu dan hidupnya nista sepanjang masa," jelasnya.war
Editor : Redaksi