Sidak RSUD Dr. Soegiri, DPRD Lamongan: Kalau Ada Pasien BPJS Dilayani dengan Kasar

LAMONGAN (Realita) - Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan menyoroti pelayanan karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soegiri yang dinilai kurang baik. Sikap itu dilakukan dengan melakukan inpeksi mendadak (sidak) yang sekaligus melihat beberapa sarana prasarana dan kualitas pelayanan yang ada di dalamnya, Rabu (01/02/2023). 

Anggota komisi D DPRD Lamongan, Saifudin Zuhri, mengatakan jika dirinya banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait sikap kurang baik yang dilakukan karyawan di Rumah sakit plat merah tersebut. Terutama dilakukan terhadap pasien yang menggunakan BPJS. 

Baca Juga: Alokasi Anggaran di Lamongan Turun Drastis, Hamzah Fansyuri : Lebih Baik Tutup Saja

"Kami banyak mendapat laporan tentang attitude (sikap) karyawan yang kurang baik ketika melayai pasien. Itu harus diperbaiki dan jangan ada lagi kasus ketika melayani pasien kasar atau cemberut," kata anggota legislatif dari fraksi PKB itu. 

Zuhri juga memberikan kritik terhadap pelayanan yang masih tergolong lambat. Dia meminta agar digitalisasi pelayanan dilakukan secara maksimal. "Modernisasi sistem pelayanan harus dilakukan, agar lebih efektif dan memudahkan masyarakat. Salah satunya bisa dengan menggunakan kartu," terusnya. 

Di Tempat yang sama, ketua Komisi D DPRD Lamongan, Abd. Shomad, meminta management rumah sakit tersebut untuk melakukan antisipasi terhadap potensi banjir ketika curah hujan tinggi, mengingat air kerap masuk ke sebagian area rumah sakit. Dia juga berharap ada perluasan lahan parkir agar tidak ada lagi yang parkir di jalan raya. 

"Harus ada perluasan atau pelebaran area loket dan pendaftaran pasien. Karena tadi kami lihat melebihi kapasitas. Seiring datangnya musim penghujan dikhawatirkan terjadi banjir seperti yang kerap terjadi," terangnya.

Baca Juga: F-PAN Nilai Kinerja Pemkab Lamongan Kurang Maksimal

Sementara itu, anggota Komisi D Fraksi Gerindra, Imam Fadlli juga menyoroti terkait pendingin ruangan rawat inap yang tidak berfungsi dengan baik, bahkan sering remotenya tidak ada di ruangan.

"Sering ada obrolan warung kopi, kalau di RSUD Soegiri lebih mendahulukan pelayanan ke pejabat daripada rakyat biasa. Itu jangan sampai terjadi lagi. Ruangan rawat inap sumuk, karena kipas angin atau AC tidak berfungsi dengan baik, khususnya di ruang pasien BPJS," tegasnya.

Menanggapi itu, Direktur RSUD Dr. Soegiri, Dr. Moh. Chaidir Annas, mengatakan pihaknya berjanji akan terus melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang ada.

Baca Juga: Sepanjang 2023, Pendapatan Sewa Stadion Hanya Dilaporkan Rp 7 Juta

"Saya sependapat, bahwa attitude itu penting, dan itu menjadi PR buat kita. Karena pelayanan yang baik, jika tidak diikuti dengan attitude yang baik, maka tidak akan maksimal.  Kita akan terus berupaya memperbaiki itu, salah satunya melalui training khusus dan bimbingan rohani," jelas dr. Annas.

Annas mengungkapkan, RSUD Dr. Soegiri sudah menerapkan sistem pelayanan digital melalui aplikasi. "Kita sudah membuat pelayanan berbasis digital melalui aplikasi. Kita juga memiliki program rawat inap gratis, tahun 2022 sudah ada 210 pasien gratis rawat inap," pungkasnya. Def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru