Lahan Calon Relokasi Warga Terdampak Tanah Gerak Ponorogo Masih Gelap

PONOROGO (Realita)- Kendati ditarget seminggu, namun hingga kini calon lahan yang digunakan untuk relokasi 139 warga Dukuh Sumber RT 001 RW 001 Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo, yang terdampak bencana tanah gerak masih gelap.

Hal ini lantaran, Pemerintah Desa (Pemdes) dan pihak Kecamatan Sawoo belum menemukan lahan pasti calon hunian sementara (Huntara) warga tersebut. 

Baca Juga: Huntara Terganjal Ijin, 3 Bulan Warga Tumpuk Ponorogo Hidup di Pengungsian

Camat Sawoo Bambang Windu mengatakan, ada dua alternatif yang ditawarkan untuk menentukan lahan calon relokasi hunian warga ini. Antara lain, lahan milik warga seluas 5.000 meter persegi, dengan konsekuensi Pemkab harus membelinya, atau menggunakan lahan milik Perhutani. 

" Ada 5000 meter persegi, bisa dibangun Huntara ukuran 8 x 10 meter, tapi Pemkab harus membeli karena itu tanah warga. Kedua terpaksa gak ada di wilayah Perhutani. Tapi kalau Perhutani sulit pelepasan," ujarnya, Rabu (01/03). 

Baca Juga: 13 Rumah di Desa Bekiring Ponorogo Terdampak Tanah Gerak, Retakan Capai 10 cm

Bambang mengaku, pembangunan Huntara milik warga nantinya akan disamakan dengan Huntara yanb dibangun untuk warga Desa Talu Kecamatan Ngebel beberapa waktu lalu. 

Cilegon dalam

" Diusahakan satu titik, karena satu RT yang terdampak ini," ungkapnya. 

Baca Juga: Kaji Lahan Relokasi, BPBD Ponorogo Tunggu PVMBG Datang

Disinggung terkait over loadnya lokasi pengungsian, pihaknya mengaku akan memperluas ruang pengusian sesuai arahan Bupati Sugiri Sancoko saat meninjau pengungsian, Senin (27/02/2023) kemarin. Sedangka. Aktifitas belajar mengajar di TK Dharma Wanita Desa Talun dipindah ke rumah Modin Desa Tumpuk Parlan. 

" Gedung ini kita pakai semua untuk pengungsian. Sedangkan murid TK yanb jumlahnya 26 anak ini, kita pindahkan aktifitas belajarnya ke rumahnya pak Parlan. Ini kita siapkan tempatnya," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru