PONOROGO (Realita)- Permasalahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican Kecamatan Jenangan kian runyam. Usai tidak menemui titik temu dalam unjuk rasa yang digelar Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gapoktan Mrican pada, Senin (20/03/2023) kemarin.
Puluhan warga Mrican akhirnya benar-benar memblokade akses masuk ke TPA Mrican. Dengan menggunakan batu, warga menghalau truk sampah yang akan masuk ke TPA untuk mebuang sampak. Tak hanya itu, di portal pintu TPA mereka memasang spanduk tuntutan penyelesaian masalah sampah di TPA yang telah bertahun-tahun mencemari lingkungan Desa Mrican.
Baca Juga: Tinjau Pengelolaan Sampah TPA Mrican, Bupati Ponorogo: PT Best Mampu Olah 30 Ton Sehari
“Ini adalah puncak kekesalan kami. Ketika Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Ponorogo berjanji akan membangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah). Nyatanya sudah setahun, janji tinggal janji,” ujar salah satu warga Desa Mrican, Ibnu Atoillah, Selasa (21/03/2023).
Atok sapaan akrab Ibnu Atoilah mengaku aksi blokade akses masuk TPA Mrican ini dilakukan warga pukul 03.00, Selasa dini hari. Blokade ini bakal dibuka warga ketika Pemkab Ponorogo menunjukkan master plant terkait penyelesaian masalah sampah di TPA Mrican.
"Karena tidak ketemu kesepakatan akhirnya pintu masuk di blokade hari ini mulai dini hari tadi,”akunya.
Baca Juga: PC PMII Sumenep Soroti Maraknya Peredaran Narkoba hingga Pungli Pasar Ganding
Sementara itu, Kepala Desa Mrican Adi Purnomo Sidiq mengaku permasalahan dan pencemaran sampah TPA Mrican telah terjadi bertahun-tahun. Tapi hingga kini tidak ada solusi konkrit solusinya. Ia mencontohkan, bila pada 5 tahun lalu, warganya bisa mendapat satu kotak mencapai 9 ton. Saat ini untuk mendapat 5 ton itu sudah susah sekali.
"Pertanian yang tercemar air lindi. Sehingga banyak tanaman padi rusak serta gagal panen," jelasnya.
Baca Juga: PMII Lamongan Ajak Masyarakat Tidak Terprovokasi Black Campaign
Kendati demikian, Sidiq membeberkan bahwa dampak penutupan akses masuk ke TPA Mrican ini, membuat truk sampah membuang muatanya di jalan masuk TPA. Hal ini dapat mencemari lingkungan sekitar lebih parah lagi. Pihaknya pun berusaha untuk membujuk warga menyudahi aksi blokade ini.
" Dampak ke lingkungan yaitu air Lindi mengalir ke air tanah warga menyebabkan kerugian pada petani yg terdampak yang utaranya TPA . Habitat air hewan-hewa tidak bisa hidup .penyakit jelas, saya yakin ada penyakit jangka panjang untuk cucu kita,” pungkasnya.znl
Editor : Redaksi