Ditutup Tahun Ini, Aset 8 SD Negeri di Ponorogo Mulai Didata

PONOROGO (Realita)- Rencana penutupan 8 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ponorogo tahun ini oleh Dinas Pendidikan ( Dindik) Ponorogo. Membuat pihak sekolah mulai melakukan pendataan aset yang ada. 

Seperti yang terjadi di SDN 2 Banyudono Kecamatan Ponorogo ini. Usai resmi dinyatakan akan ditutup akibat jumlah murid kelas I hingga VI hanya 24 siswa, sejumlah aset di sekolah ini mulai didata dan dikemas. 

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

Tampak, ratusan buku bacaan di perpusatakaan sekolah mulai di kemas dan diurutkan berdasarkan konteks bacaan, pun dengan meja kursi belajar juga sudah di data. Tak hanya itu, bahkan data pendidik yang ada di sekolah ini juga telah di bukukan hingga menjadi dua lemari. 

Bahkan, Pihak Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan telah melakukan peninjauan aset di sejumlah SD negeri yang akan ditutup untuk didata. 

Kepala SDN 2 Banyudono Sri Sulasiani mengatakan, saat ini seluruh aset SDN 2 Banyudono telah didata dan dilaporkan ke Dindik. Bahkan, sejumlah sekolah mengaku telah mengajukan permohonan untuk meminta meja kursi siswa bekas SDN 2 Banyudono. 

" Meja kursi siswa sebenarnya yang minta banyak, tapi saya sudah minta ke pihak aset Dindik untuk diprioritaskan ke SDN Nologaten 2. Karena siswa sini paling banyak disana, dan saat ini belum dapat kursi. Termasuk sarana prasarana pembelajaran saya utamakan disana dan SD yang ketitipan anak dari sini. Tapi itu keputusannya tergantung diknas," ujarnya, Rabu (29/03/2023).

PNS yang baru menjabat Kepsek di SDN 2 Nologaten per Juni 2022 lalu itu, mengaku awalnya para wali murid menolak rencana penutupan sekolah. Namun, karena itu sudah menjadi keputusan Dindik, akibat minimnya siswa, pihaknya pun tidak bisa berbuat banyak. Sejak 1 Maret 2023 lalu ke 24 siswa kelas I hingga VI SDN 2 Banyudono telah dimutasi ke sejumlah sekolah sesuai persetujuan wali murid. 

Baca Juga: Arus Balik, Ratusan Pemudik Gunakan Bus Gratis Pemkab Ponorogo

" Hasilnya ke 24 anak ini kami pindahkan sesuai permintaan orang tua. Diantaranya, SDN Nologaten 2 ada 17 siswa, SDN Mangkujayan 4 itu 3 siswa. Di SDN Keniten 1 itu 2 siswa, SDN Pinggirsari 1 itu 1 siswa. Dan yang 1 ke madiun ikut bapaknya," ungkap Sri. 

Disinggung terkait, nasib 10 Guru dan pegawai SDN 2 Banyudono yang terdepak akibat penutupan sekolah ini. Pihaknya mengaku telah mendistribusikan seluruhanya sesuai tempat yang mereka cari sendiri. 

" Untuk tenaga kependidikan PNS ada 2, P3K nya 1, keamanan 1, Honorer 6, saat ini sudah mendapat tempat sesuai yang mereka cari sendiri," jelas Sri. 

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Bupati Ponorogo Revitalisasi Puskesmas Ngrayun

Sayang, kendati telah sukses mendistribusikan siswa dan tenaga pendidik sebelum sekolah ditutup. Nasib Kepsek SDN 2 Banyudono malah hingga kini belum jelas. Lantaran belum mendapat tempat pengganti yang baru. 

" Saat ini saya tinggal menunggu aset. Kepsek belum dapat tempat pengganti karena tugasnya belum selesai sebelum aset ini jelas diserahkan ke mana," aku Sri. 

Diketahui sebelumnya, Dinas Pendidikan Ponorogo mulai melakukan penutupan terhadap 8 SD Negeri yang minim siswa tahun ini, bahkan di Ponorogo saat ini ada 72 SD Negeri yang memiliki siswa kurang dari 40 anak, sesuai batas minimal jumlah siswa yang ditentukan Dindik. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Hujan 5 Jam, Longsor Timpa Rumah di Ponorogo

PONOROGO (Realita)-;/!Bencana longsor terjadi di Kabupaten Ponorogo, tepatnya di Rt 002 Rw 005 Dukuh Dawuk Desa Gondowido Kecamatan Ngebel. Bahkan, rumah milik …

Uniqlo Buka Gerai Ke-2 di Sidoarjo

SIDOARJO (Realita) - Perusahaan ritel pakaian global asal negeri Sakura, Uniqlo, membuka gerai keduanya di Sidoarjo, tepatnya di Unimas District, Waru, …