PALEMBANG (Realita)- Masyarakat dari kecamatan air sugihan kabupaten OKI atau Ikatan Keluarga Besar Air Sugihan (Ikbas) bersama aktivis Organisasi Rakyat Sipil Indonesia (ORASI ) dan Ikatan Keluarga Besar Airsugihan (IKBAS) beserta elemen mahasiswa pada Kamis (13 April 2023) demo kantor Gubernur provinsi Sumatera Selatan juga DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam aksi tersebut massa mendesak Gubernur Sumatera selatan bertanggung jawab terhadap rusaknya rumah dan tanam tumbuh masyarakat oleh kawanan gajah.
Baca Juga: Undip Buka Jalur Ujian Mandiri Program Sarjana
"Berkenaan dengan tidak adanya kejelasan penyelesaian dari Pemangku Kebijakan di daerah mengenai masalah Konflik Gajah dan Petani yang semakin hari semakin mengkwatirkan bagi para petani atas keselamatan jiwa dan raganya, akibat kawanan gajah yang lapar mencari makan serta memasuki pemukiman penduduk serta lahan pertanian penduduk yang sudah menimbulkan kerugian materi juga keresahan, hilangnya, terampasnya rasa aman masyarakat khususnya penduduk desa pinggiran maka dengan ini meminta kepada gubernur Sumatera selatan, Herman Deru untuk mengambil sikap tegas terhadap pihak pihak yang bertanggung jawab dalam konflik gajah dan manusia, bila terbukti perusahaan melakukan kesalahan dalam kewajiban menyediakan area konservasi maka harus ditindak tegas, cabut izin perusahaan," kata kordinator aksi, Ki Mus.
Dalam kesempatan tersebut massa diterima oleh Kepala Dinas Kehutanan provinsi Sumatera selatan. Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si mengatakan akan mengakomodir tuntutan massa untuk disampaikan kepada bapak gubernur, Panji juga mengundang perwakilan massa untuk berdiskusi dan mencari solusi dari tuntutan masa.
Dari hasl mediasi dengan dinas Kehutanan juga kepala KSDAE provinsi Sumatera selatan disepakati hari Sabtu tanggal 15 April tim gabungan dari provinsi akan turun memenuhi tuntutan massa.
Setelah aksi di kantor gubernur Sumatera selatan masa bergerak ke Gedung DPRD provinsi Sumatera selatan, akan tetapi di gedung wakil rakyat masa kecewa karena tidak ada satu orangpun wakil rakyat, informasi dari humas DPRD provinsi Sumatera selatan seluruh anggota dewan sedang dalam rangka Reses.
Baca Juga: Ancam Kebebasan Pers, IJTI Surabaya Tolak Pasal-Pasal Bermasalah RUU Penyiaran
Kekecewaan itu disampaikan oleh ketua IKBAS Saiful Anwar.
" Kami jauh-jauh dari Air sugihan ingin memberi tau wakil rakyat bahwa masyarakat airsugihan terancam hajat hidup nya, kesehatan nyawanya karena kawanan gajah yang keluar dari habitat nya merusak lahan pertanian dan rumah warga tapi digedung dewan ini malah kosong," kata ketua IKBAS penuh kecewa.
"Kami mendesak Gubernur Sumsel H. Herman Deru bertanggung jawab atas konflik warga Kab. OKI dengan Gajah yang telah menimbulkan korban Jiwa, meminta ketua DPRD Sumsel Hj. RA. Anita Noengrihati, S.H., M.H dan Jajarannya Melihat dan turun langsung Konflik Gajah dan Warga Kabupaten OKI yang sampai saat ini belum terselesaikan," Tegas Saiful lagi.
Baca Juga: Galon Air Jadi Simbol Baru Demo Pro Palestina di Kampus-kampus AS
Massa juga mempertanyakan keluarnya kawanan gajah itu menandakan ada yang salah dari pengelolaan hewan yang dilindungi ini, masihkah ada habitat gajah ini, bagaimana tanggung jawab perusahaan dalam hal ini PT. Bumi Andalas Permai (BAP) juga PT. APP Sinarmas, apalagi perusahaan pengelolaan kayu Akasia itu akan meningkatkan produksi dari awal 2 juta ton per tahun menjadi 7 juta ton per tahun, bagaimana dampak pada Satwa, bagaimana dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Dalam aksinya massa mengancam akan melakukan aksi blokade menuju area perusahaan jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi secepatnya.andri
Editor : Redaksi