Pemkot Malang Raih PPD Terbaik Kedua Se-Jawa Timur, Sutiaji: Sesuai Fakta yang Ada

KOTA MALANG (Realita)- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali mengulang prestasi tahun lalu, yakni mendapatkan penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik, dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, atas inovasi dalam perencanaan. 

Pada 2022 lalu, Di Pemkot Malang meraih peringkat ke-tiga PPD terbaik se-Jawa Timur. Sedangkan tahun 2023 ini, Pemkot Malang mendapat peringkat kedua. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Terima PPD Kategori Kota Terbaik Satu di Jatim untuk Pemkot Malang

Bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur 2024 yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya pada Kamis (13/4), penghargaan diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada kota dan kabupaten dengan perencanaan pembangunan daerah terbaik.

Penghargaan diberikan masing-masing kepada 3 kota dan 3 kabupaten terbaik se-Jawa Timur. Untuk kategori kota terbaik jatuh pada Kota Pasuruan, disusul Kota Malang kemudian Kota Kediri. Sedangkan untuk kategori Kabupaten, Kabupaten Lamongan menjadi yang terbaik kemudian disusul Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek di peringkat terbaik ketiga.

Sebagai informasi, perencanaan pembangunan daerah sendiri merupakan suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna mengoptimalisasi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah.

Untuk Kota Malang, di tahun 2023 ini mengusung tema aktivasi Malang heritage melalui kayutangan heritage yang dipresentasikan sendiri oleh Walikota Malang Drs.H.Sutiaji di Bappeda Propinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Presentasi ini merupakan tahapan penilaian yang harus dilakukan daerah di dalam PPD ini.

Hasilnya, cukup memuaskan. Dalam paparannya, Walikota Sutiaji yang mempresentasikan konsep, tahapan dan penyusunan RKPD, sampai pada inovasi kawasan kayutangan secara detail mampu memenuhi kualifikasi penilaian. Utamanya terkait output dan outcome yang dihasilkan dari perubahan kawasan kayutangan menjadi kawasan heritage.

Pencapaian ini tentu sejalan dengan gambaran kayutangan sekarang. Sejak dipermak menjadi kawasan heritage, kawasan ini menjadi destinasi wisata favorit yang banyak menarik perhatian wisatawan, sekaligus menjadi ikon branding Kota Malang sebagai kota wisata heritage.

Ditemui setelah acara, Walikota Sutiaji menyampaikan raihan kota terbaik kedua di penilaian PPD tahun ini menjadi bukti bahwa kawasan kayutangan sebagai kawasan wisata heritage berada pada arah pembangunan yang benar sehingga dapat diterima dan diakui hasilnya.

Baca Juga: DPRD Gelar Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-110 Kota Malang, Ulas Sejarah hingga Capaian

Menurut Sutiaji, konsep yang dikembangkan di Kayutangan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari PPD, khususnya tentang dampak yang dihasilkan dari pembangunan sehingga memberikan stimulus yang luar biasa bagi wilayah tersebut.

“Alhamdulillah tentu, sekali lagi prestasi PPD yang kita raih ini benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Pembangunan di Kayutangan kan memang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang, dan arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri gimana kayutangan sekarang”.

 

“Konsep ini tentu sejalan dengan goal yang dimaksud di PPD, artinya bagaimana dampak yang diberikan, dan Insyaallah banyak dampak positifnya, secara sosial, ekonomi semuanya terukur dan semuanya positif dan baik bagi wilayah tersebut," sambung Sutiaji.

Sutiaji juga berbicara tentang konteks inklusif dan berkelanjutan, menurutnya kedepan penataan kawasan kayutangan dan sekitarnya akan terus dilakukan. Dirinya yakin, dengan mengadopsi konsep inklusif dan berkelanjutan, akan semakin menguatkan kayutangan menjadi ikon heritage di Kota Malang.

Baca Juga: Buntut Dugaan Pasien Ditolak RS Hermina, Ini Rekomendasi Komisi D DPRD Kota Malang

 

“Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial, nggak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan, Hasilnya sudah baik, tapi perlu di tingkatkan lagi. Kedepan kita maksimalkan lagi, ada beberapa rencana pembangunan yang disiapkan untuk mendukung dan menguatkan potensi Kota Malang sebagai kota heritage”.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu ketika dikonfirmasi mengatakan keberhasilan Kota Malang kembali meraih prestasi di PPD tahun ini berkat kerjasama berbagai pihak. Dwi Rahayu mengungkapkan pemilihan tema mengusung aktivasi Malang heritage memang didasarkan pada perkembangan kawasan kayutangan yang terukur keberhasilannya.

Dirinya juga membenarkan pernyataan Walikota Sutiaji tentang keberlanjutan penataan kawasan kayutangan dan sekitarnya. Kedepan beberapa rencana yang disiapkan yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, balaikota, Kahuripan, Pecinan dan kauman. Selain itu juga melakukan kayutangan metaverse yang bekerjasama dengan akademisi, creative destination, cross selling serta perlindungan kawasan cagar budaya.adv/hms

Editor : Redaksi

Berita Terbaru