Walikota Malang Apresiasi Festival Jaranan

KOTA MALANG (Realita)- Sebanyak 36 pemuda seni Kota Malang turut memeriahkan Festival Jaranan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang. Perhelatan seni budaya ini diadakan di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Jalan Sukarno Hatta No 7 Kota Malang. Minggu (7/5/2023).

Kegiatan yang melibatkan generasi muda ini diapresiasi langsung oleh Walikota Malang Sutiaji. "Kami berikan apresiasi kepada Disporapar yang telah menyelenggarakan Festival Jaranan ini dalam rangka merawat bingkai budaya dan merawat kesenian," tutur Sutiaji.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Terima PPD Kategori Kota Terbaik Satu di Jatim untuk Pemkot Malang

Menurutnya, tari jaran kepang merupakan etimologi yang diaplikasikan dengan berkreasi, berinovasi dan beraksi gunanya untuk menapaki kehidupan. "Gelaran Jaranan ini jangan dilihat dari sisi negatifnya. Jika ada yang kalap mungkin itu adalah bagian dari seni. Ayo kita bersama-sama menjadi anak bangsa yang bangga terhadap akar budaya bangsa," ajak Sutiaji.

Pemilik kursi N1 ini menegaskan bahwa Festival Jaranan sebagai sarana untuk mengenalkan Kota Malang sebagai salah satu daerah pariwisata. "Melalui gelaran ini, bagaimana masyarakat mengenalkan budaya yang ada hingga nasional maupun nasional. Seperti di Bali dengan Tari Kecak-nya yang luar biasa bagi para wisatawan," tuturnya.

Menangkap hal ini, pihaknya akan berupaya untuk memfasilitasi merawat dan melestarikan seni tradisional jaranan ini. Salah satu dengan mengagendakan kegiatan para pelaku seni secara terjadwal. "Bisa jadi diagendakan kegiatan rutin seminggu sekali di Kayutangan. Kami serahkan kepada komunitas untuk mendesainnya seperti apa sebagai bentuk pelestarian," terang Sutiaji.

Baca Juga: DPRD Gelar Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-110 Kota Malang, Ulas Sejarah hingga Capaian

Dirinya pun menyebutkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menggambarkan bahwa perkembangan daerah harus bersumber dari kebudayaan daerah. "Ingat Trisakti nya Bung Karno menyampaikan bahwa Bangsa yang besar dan akan maju jika  orang-orang telah memiliki kebanggaan terhadap budayanya," tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menyampaikan Festival Jaranan ini diikuti oleh 36 pemuda yang tergabung dalam Komunitas Jaranan di Kota Malang yang asli Paguyuban nya warga Kota Malang khususnya para pemuda usia 16 sampai 30 tahun. "Kegiatan ini terselenggara dalam rangka untuk melestarikan seni jaranan di Kota Malang. Selain itu sebagai wadah bagi para pecinta seni tradisional dan sebagai upaya menyeimbangkan antara warisan budaya dan gempuran teknologi yang terus berkembang," beber Baihaqi.

Baca Juga: Buntut Dugaan Pasien Ditolak RS Hermina, Ini Rekomendasi Komisi D DPRD Kota Malang

Sebagai bentuk apresiasi, pihaknya memberikan uang saku sebesar Rp 1 juta rupiah kepada masing-masing paguyuban. "Dalam acara ini, juga dilakukan penilaian namun dalam rangka festival. Jadi, tidak ada pemenang dan penampilan terbaik. Bagi penampilan terbaik akan mendapatkan tropi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan diikutsertakan dalam Festival tingkat Provinsi Jawa Timur," jelas Baihaqi.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Plh Sekretaris Daerah Kota Malang Mulyono, pihak dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, komunitas kesenian jaranan serta para pecinta kesenian tradisional jaranan dari padepokan Kota Malang.adv/yan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru