3 Tahun Disangga Bambu, Atap Ruang SDN 1 Babadan Ponorogo Ambruk

PONOROGO (Realita)- Lagi-lagi buruknya kualitas bangunan sekolah di Ponorogo berujung petaka. Kali ini menimpa bangunan SD Negeri 1 Babadan. 

Pasalnya, atap 3 ruangan disekolah yang berada di jalur Ponorogo-Madiun ini ambruk usai tak kuat menahan derasnya hujan yang terjadi pada, Minggu (20/06) dini hari kemarin. 

Baca Juga: Pasca Kebakaran di SDN Dr. Soetomo V, Pemkot Surabaya Alihkan Pembelajaran via Daring

Ironisnya, sebelum ambruk atap bangunan sebelumnya telah dalam kondisi memprihatinkan dimana sejumla plafon telah rontok, dan tembok pun telah retak, bahkan untuk menopang atap bangunan sejak 3 tahun lalu  pihak sekolah terpaksa memberi peyangga bambu. 

Kepala  SDN 1 Babadan, Utami mengatakan, atap yang ambruk menimpa ruang kelas 3, ruang guru, dan kepala sekolah. Beruntung saat ini siswa tidak masuk sekolah lantaran masih libur kenaikan kelas.

" Sebelumnya hanya gendeng yang jatuh, pas jam satu dini hari atap tiga ruangan ini ambruk, yang parah ruang guru sama kepala sekolah. Hujan sejak sore disini Minggu kemarin," ujarnya, Senin (21/06).

Utami mengaku atap bangunan yang ambruk ini terakhir direhab  2007-2008, akibat kondisi bangunan yang buruk pada 2018 lalu pihak sekolah memasang penyangga bambu untuk menopang atap yang nyaris ambruk. Usulan perbaikan pun telah diajukan sejak 2019 lalu, namun hingga kini belum terealisasi.

" Sejak 2019 lalu kita pengajuan ke Dinas Pendidikan untuk diperbaiki. Infonya sudah, ini tinggal menunggu hasil lelang saja, cuman kita tidak tahu kapan bisa terealisasinya," ungkapnya. 

Lebih jauh, Utami menambahkan, ambruknya atap 3 ruang SDN 1 Babadan ini juga menimpa 1 unit komputer sekolah, printer, sofa, serta meja guru. Ia mengaku belum bisa merinci berapa kerugian materil akibat kejadian ini.

Baca Juga: Gedung PAUD di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru dan Orang Tua Murid Histeris

" Barang-barang itu tidak bisa diselamtakan, hancur tertimpa runtuhan atap ini. Yang bisa kita selamatkan meja kursi dan tv kita amankan. Kerugian berapa kami belum menghitung," tambahnya. 

Utami pun berharap, agar proses lelang bisa dipercepat, sehingga saat siswanya masuk nanti, kondisi bangunan tidak mengkhawatirkan kembali.

" Kalau bisa proses perbaikanya dipercepat. Sehingga nanti kalau siswa sudah masuk sekolahnya sudah bagus lagi," harapnya. 

Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Dindik Ponorogo, Imam Mukhlisin berdalih. Lamanya proses lelang perbaikan  SDN 1 Babadan akibat proses perencanaan  belum selesai. Ia mengeklaim proses pelaksanaan lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Ponorogo akan mulai diumumkan minggu depan.

Baca Juga: Koperasi Sekolah Boleh Jual Seragam, Harganya Tidak Boleh Lebih Tinggi dari Pasaran

" Kalau lancar proses lelang hingga 18 hari, Juli akhir sudah pengerjaan," klaimnya. 

Imam mengaku, untuk perbaikan  bangunan dan atap 3 ruangan SDN 1 Babadan ini mencapai Rp 380 juta, yang bersumber dari DAK fisik 2021. Sedangkan untuk sejumlah peratan elektronik yang rusak akibat tertimpa atap pihaknya belum mengetahui langkah selanjutnya.

" Iya itu untuk fisik, nilainya besar makanya lelang. Untuk komputer dan lainnya saya belum tahu, masih laporan lisan belum tertulis. Langka apa nanti kita juga belum tahu. Yang jelas ini matrial atap yang runtuh kita bersihkan dan kita beri penyangga sementraa menunggu proses perbaikan berjalan," pungkasnya. Lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru