Dampak Rekayasa Lalin, Sejumlah Jalan di Kota Madiun Macet

MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun bekerjasama dengan Satlantas Polres Madiun Kota mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin), Senin (21/6/2021). Rekayasa lalin dilakukan guna penataan kawasan simpang empat Tugu dan proyek nol kilometer. 

Pantauan di beberapa titik pengalihan arus lalu lintas, seperti di jalan Mangga, jalan Jambu maupun dijalan Delima terjadi penumpukkan kendaraan. Menanggapi hal itu, Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Djoko Winarto mengaku telah menempatkan sejumlah personel secara terpadu bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengurai kemacetan. Selain itu, juga memasang rambu petunjuk rekayasa lalin. 

Baca Juga: Hari Jadi Madiun ke-106, Pj Wali Kota Madiun Ziarah Leluhur dan Bagi Bansos

“Himbauan kami masyarakat mematuhi peraturan rekayasa arus lalu lintas jalan selama pekerjaan berlangsung demi terwujudnya kamseltibcarlantas serta demi mendukung kelancaran pembangunan titik nol kilometer Kota Madiun,” katanya, Senin (21/6/2021).

Rekayasa lalu lintas pembangunan proyek 0 KM. (Dok Satlantas)Rekayasa lalu lintas pembangunan proyek 0 KM. (Dok Satlantas)

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Suwarno mengaku, kawasan simpang empat Tugu nantinya bakal diproyeksikan sebagai landmark kota. Menjadi titik akhir dari Pahlawan Street Center (PSC). Sekaligus mengintegrasikan ke bagian selatan dengan kawasan kuliner Cokroaminoto sampai Pasar Sleko dan Hotel Aston. Ke timur mengkoneksikan dengan Pasar Besar Madiun (PBM), serta ke barat menuju Alun-alun.

"Konsep 0 kilometer program dari pemkot itu untuk menata kota,’’ kata Suwarno.

Baca Juga: Dinobatkan TPID Terbaik 2024, Presiden Berikan Penghargaan untuk Kota Madiun

Nantinya lantai simpang Tugu akan diberi granit dengan ornamen artistik. Granit dipasang di empat arah di simpang Tugu. Batasnya zebracross masing-masing sisi mulai utara (jalan Pahlawan), timur dan barat (jalan Panglima Sudirman), dan selatan (jalan Corkoaminoto). Sentralnya tugu Lalu Lintas berukuran jumbo. Granit itu diwarna sedemikian rupa, jika difoto dari udara membentuk syuriken empat bintang.

Cilegon dalam

Suwarno menyebut pemilihan granit mempertimbangkan aspek estetika. Serta menjamin keamanan pengguna jalan. Granit yang diaplikasikan memiliki skala kekasaran R12. Artinya dengan skala kekasaran itu permukaan jalan tidak licin dan justru nyaman bagi pengguna jalan. 

"Yang jelas mempertimbangkan estetika jadi ada motifnya dan aman bagi pengguna jalan,’’ ungkapnya 

Baca Juga: Hadiri Pameran Bonsai Besutan PPBI Kota Madiun, Maidi Beri Apresiasi

Saat ini, pekerjaan baru sebatas persiapan pemasangan pagar. Suwarno mentargetkan pekerjaan selesai sebelum bulan November mendatang.

Konsep pembangunan simpang empat Tugu dengan lantai granit. (Dok. DPUPR)Konsep pembangunan simpang empat Tugu dengan lantai granit. (Dok. DPUPR)

Diketahui, rekayasa arus lalin di simpang empat Tugu hanya bersifat sementara. Yakni berlangsung mulai 21 Juni dan ditergetkan selesai 1 Oktober mendatang. Jika proyek selesai dikerjakan, maka akses jalan kembali dibuka.paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru