Nina, Pengacara yang Mencintai Baju Adat Nusantara, Kini Melaju ke Arena Politik

SURABAYA (Realita)- Advokat cantik asal Kota Surabaya yang memiliki nama lengkap Ninayanti terjun kedunia politik. Pemberani dan rendah hati itulah yang melekat pada dirinya.

Wanita yang akrab disapa Nina ini, adalah istri seorang perwira tinggi di Angkatan Laut. Ibu satu anak ini berprofesi sebagai seorang pengacara.

Baca Juga: Keluarga Tersangka Begal di Lamongan Ketipu Pengacara Gadungan

Dari panggung penegak hukum Nina kini beranjak ke dunia politik. Sebelum dikenal sebagai pengacara, ia sempat menjadi asisten pengacara kondang di Surabaya.

Nina mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan (Dapil) 5 yang meliputi wilayah Pakal, Benowo, Tandes, Karangpilang dan Wiyung, lewat bendera partai Gerinda.

Kini ia sedang merayakan hari kelahirannya itu dengan mengundang beberapa teman sekolahnya dulu, teman dekat dan teman se-profesinya, yaitu pengacara.

Para undangan yang mengikuti acara ulang tahun Nina, diwajibkan menggunakan baju batik atau baju adat khas daerah di Indonesia. Pemilihan tema baju adat nusantara ini, tidaklah tanpa alasan. 

Menurut Nina terkait pemilihan baju adat yang harus dipakai para undangan, bahwa saat ini banyak ia dengar bahkan mendapat cerita dari teman-temannya, anak muda Indonesia di era jaman sekarang, tidak tahu baju adat dari suatu daerah di Indonesia.

“Ini sangat miris menurut saya. Jika hal ini didiamkan, maka akan menjadi hal yang tidak mustahil, kecintaan akan baju adat suku-suku di Indonesia, tidak ada lagi”kata  Nina disela-sela merayakan ulang tahunya di DoubleTree by Hilton Surabaya, Jum'at (18/8/2023).

Jika hal ini didiamkan dan dianggap sebagai hal biasa, Nina khawatir generasi penerus yang ada didaerah tersebut juga tidak akan mengenal baju adat untuk daerah lain di Indonesia, padahal Indonesia sangat kaya akan keragaman baju adatnya, termasuk budayanya.

“Hanya ingin menumbuhkan kecintaan dan tetap melestarikan budaya bangsa yang begitu beraneka ragam, sehingga tema yang diambil untuk acara ini adalah baju adat nusantara,” papar Nina.

Selain ingin ikut melestarikan budaya bangsa melalui pakaian adat dan makanan tradisional khas nusantara, Nina juga menjelaskan tentang kehidupan masyarakat di Surabaya, khususnya Surabaya Barat yang masih membutuhkan perhatian pemerintah kota Surabaya.

Menurut Nina, daerah di Surabaya Barat seperti Tandes dan Benowo, masih perlu sentuhan-sentuhan sosial.

Baca Juga: Peradin Yakin, Polisi Segera Ungkap Motif dan Pelaku Pembacokan Buwank

“Didaerah itu, banyak permasalahan hukum yang banyak dijumpai di daerah tersebut, sehingga membuat daerah itu sangat butuh tenaga-tenaga advokat untuk pendampingan hukum dan advokasi yang gratis.

Sebagai seorang pengacara yang sekarang menerjuni dunia politik, Nina ingin mewujudkan itu dengan cara membantu segala permasalahan hukum yang terjadi didaerah Surabaya Barat. Dia sangat peduli dan menaruh perhatian untuk permasalahan-permasalahan hukum yang berkaitan dengan perempuan dan anak.

Dalam hal kegiatan yang berkaitan dengan perempuan dan anak, saat ini kegiatan sosial yang sedang ia lakukan adalah membiayai kehidupan dan kelangsungan sekolah beberapa anak difabel yang menjadi anak angkatnya.

“Ada beberapa anak difabel yang menjadi anak angkat saya. Mereka itu mempunyai keterbatasan fisik. Untuk itu, saya berusaha semaksimal mungkin menanggung semua kebutuhannya setiap bulannya,” ungkap Nina.

Meskipun tidak dilakukan secara periodik, lanjut Nina, misalnya satu bulan sekali atau satu tahun sekali, diusahakan untuk membuatkan sebuah acara bagi anak-anak difabel itu.

Acara yang dimaksudkan itu adalah sebuah acara yang tujuannya untuk memamerkan atau memperkenalkan hasil kerajinan anak-anak difabel, termasuk karya-karya lain yang dilakukan anak-anak angkatnya.

Baca Juga: Seorang Pengacara di Lamongan Dibacok Orang Tak Dikenal

“Tujuan saya mengadakan acara untuk anak-anak ini adalah supaya saya bisa lebih dekat lagi dengan anak-anak itu,” ungkap Nina.

Nina secara tegas membantah adanya anggapan bahwa kegiatan sosial atau jiwa sosialnya itu tumbuh semata-mata karena saat ini ia ingin nyaleg atau mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

“Kalau nantinya tidak jadi anggota legislatif, saya tidak akan pernah menghilangkan kegiatan sosial seperti yang pernah saya lakukan selama ini,” ujar Nina.

Dan ketika nantinya terpilih sebagai anggota legislatif, lanjut Nina, sumbangan atau bantuan untuk masyarakat kurang mampu atau masyarakat yang benar-benar membutuhkan, akan terkontrol dan benar-benar diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan.

Untuk warga kurang mampu yang menjadi daerah pemilihannya, Nina akan memastikan bahwa bantuan-bantuan dari pemerintah bagi masyakarat tersebut akan tepat sasaran dan tidak boleh diselewengkan.ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Porsenap Lapas Cilegon Terus Berlanjut

CILEGON (Realita)- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon kembali melaksanakan Pekan Olahraga Narapidana (Porsenap) bagi Warga Binaan Pemasyarakatat …