Kasus Penipuan pada Pedagang Gorengan di Pasar Lembor Manggarai Barat, Selesai

LABUAN BAJO  (Realita)-  Pelaku  dan  korban  kasus  penipuan  di  pasar  Lembor  kecamatan  Lembor  kabupaten  Manggarai  Barat  NTT  yang  melibatkan  Dedimus  Panggur  (DP)  alias  Gio sebagai  pelaku  dengan  Paulina  Anut  selaku  korban   bersepakat   untuk  menyelesaikan  kasus  tersebut  secara  kekeluargaan.

Kesepakatan   itu  dihasilkan  dalam  sidang  mediasi  yang  difasilitasi   kanit  Reskrim  Polsek  Lembor  Bripka   Suharman  Nasrulah    di  kantor  Polsek  Lembor  Resor  Manggarai  barat   pada Jumat (25/06/2021).

Baca Juga: Keterangan Ahli Pidana dan Perdata, Perbuatan Herman Tidak Melawan Hukum

Dalam  sidang  mediasi  tersebut, baik  pelaku  maupun  korban  masing  masing didampingi  keluarga.  DP  didampingi   Ayah  kandung  dan  Ayah  mertuanya, Sementara  korban  Paulina  Anut  didampingi  keluarganya  Hendrikus  Agung, S.E.

Kanit  Reskrim  Polsek  Lembor  Bripka  Suharman  Nasrullah   mengatakan  penyelesaian  secara  kekeluargaan  tersebut  dilakukan   atas  permintaan  pihak  keluarga  pelaku  DP.

Bripka  Suharman  mengungkapkan,  dalam   mediasi   itu,  pelaku  mengakui  perbuatannya  dan  meminta  maaf  kepada  korban   serta  menyatakan    sanggup    untuk  mengembalikan  seluruh  uang  hasil  tipuannya  kepada  korban  Paulina  Anut  senilai  Rp. 25.700.000.

Namun  pembayarannya   dilakukan  dua  kali. saat  mediasi  pihak  DP  membayar  Rp. 10.000.000,  sedangkan  sisanya  sebesar  Rp. 15.700.000  akan  dibayar  pada  30  Agustus  2021.  Ungkap  Bripka  Suharman.

Meski  telah  bersepakat  diselesaikan  secara  kekeluargaan,  pelaku  DP  tetap  wajib  lapor  kepada  pihak  kepolisian.

Bripka  Suharman  mengatakan   DP  wajib  lapor  satu  kali  dalam  seminggu  yaitu  setiap  hari  Senin  hingga  DP  selesai  mengembalikan  uang  sisanya sebesar  Rp. 15.700.000  pada  tanggal  30  Agustus  sesuai  yang  disepakati.

Penyelesaian  masalah  secara  kekeluargaan  itu  disebut  Bripka  Suharman  sebagai  bentuk  upaya  penyelesaian  kasus  di  luar  proses  hukum  (restorative  justice).

Penyelesaian  secara  kekeluargaan   kasus  penipuan  tersebut  dimuat  dalam  surat  pernyataan  yang  berisi  tentang beberapa  poin  dan  ditanda  tangani  oleh  kedua  belah  pihak.

Salah  satu  poin  dalam  surat  pernyataan  tersebut  menyatakan  komitmen  kedua  belah  pihak  bahwa  apabila  terjadi  sesuatu  di  kemudian  hari  maka  akan  siap  diproses  secara  hukum.

Hendrikus  Agung,  pihak  keluarga  korban  Paulina  Anut  mengatakan  mengapresiasi  langkah  cepat  pihak  Polsek  Lembor  dalam  mengungkap  pelaku  penipuan  yang  merugikan  keluarganya  hingga  Rp.25.700.000  itu.

“Sebagai  pihak  korban  saya  sangat  mengapresiasi  langkah  cepat  Polsek  Lembor  karena  telah  mengungkap  pelaku  penipuan  yang  menyebabkan  kerugian  Rp. 25.700.000  bagi  keluarga  kami  Paulina  Anut  yang  hidup  seorang  diri  dan  hanya  sebagai  pedagang  gorengan”  ungkap  mantan  caleg  propinsi  NTT  tahun  2019  silam  itu.

Baca Juga: Sidang Dugaan Penipuan, Keterangan Para Saksi Ungkap Hutang Pelapor ke CV MMA

Hendrikus  berharap  agar  pelaku  benar  benar  sadar  dan  tidak  mengulangi  lagi  perbuatannya

Cilegon dalam

Sebelumnya  DP  diamankan  pihak  Polsek  Lembor  pada  23/06/2021  saat  mendatangi  kantor  Polsek  Lembor  untuk  memenuhi  Panggilan  Penyidik  terkait  penipuan  yang  dilakukannya.

Hari  itu  DP  diperiksa  penyidik  Polsek  Lembor.   Usai  diperiksa,  DP  langsung  ditetapkan  tersangka   dan  resmi  ditahan. 

Pihak  keluarga  DP  melakukan  upaya  damai  dengan  pihak  korban  sehingga  pada  25/06/2021  penyelesaian  secara  kekeluargaan  disepakati   kedua  belah  pihak.

Penipuan  yang  dilakukan  DP  berkedok  bantuan  pemerintah  berupa  satu  unit  Rumah  dan  satu  unit  motor. Kepada  korban  DP  mengaku  sebagai  staf  pada  Dinas  Perumahan  kabupaten  Manggarai  barat

Komunikasi  DP  dengan  korban  dilakukan  melalui  telepon  seluler  dan  bertatap  muka  langsung

Dalam  komunikasi  melalui  telepon,  DP  mengaku  sebagai  Dedimus   sementara  saat  bertatap  langsung  dengan  korban, DP  mengaku  sebagai  Gio

Baca Juga: Terbukti Menipu Dalam Pembelian Aspal, Happy Yuniar Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Transaksi  antara  DP  dan  Paulina  dilakukan  melalui  rekening  Bank  dan  juga  manual  di  mana  uang  tersebut diserahkan  langsung  korban  kepada  pelaku  

Kepada  korban,  DP  meminta  agar  tidak  menceritakan  bantuan  rumah  dan  motor  itu  kepada  siapapun  termasuk  keluarganya, sebab  apabila  diberitahu  maka  bantuan  itu  tidak  lagi akan  didapat  Paulina

Data  yang  diperoleh  Realita.co  sebelumnya  dari  pihak  kepolisian menyebutkan  transaksi  dilakukan  selama  enam  kali, melalui  rekening  Bank  sebanyak  3  kali  dan  transaksi  langsung  manual  3  kali,  Hingga  pada  saat  melapor  ke  Polsek  Lembor  10  April  2021  lalu,  korban  melapor  kerugiannya  Rp. 21.500.000

Namun  beberapa  hari  setelah  dilaporkan,  DP  alias  Gio  kembali  meminta  uang  kepada  korban  dan  ditransfer  melalui  rekening  Bank  senilai  Rp. 4.200.000  sehingga  total  kerugian  mencapai  Rp. 25.700.000

DP  menggunakan  berbagai  alasan  saat  meminta  uang  kepada  pelaku  mulai  dari  administrasi,  transportasi  petugas  yang  mengantar  bantuan  dan  alasan  lainnya. DP  beberapa  kali  menjanjikan  penyerahan  bantuan  tersebut  namun   sebanyak  itu  pula   DP  mengingkari  atau  menundanya.

Penundaan  yang  terus  dilakukan  DP  alias  Gio  menimbulkan  rasa  curiga  bagi  Paulina  Anut.  Merasa  Dirinya  telah  ditipu,  Paulina  kemudian  dibantu  keluarga  lainnya  menceritakan  kasus  tersebut  kepada  keluarganya  Hendrikus  Agung.  Pada  10  April  2021  lalu,  Paulina  didamping  Hendrikus  Agung  melaporkan  kasus  tersebut  ke  Polsek  Lembor.PaulNabang

Editor : Redaksi

Berita Terbaru