MADIUN (Realita) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun membentuk Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Senin (28/6/2021). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan Satuan Linmas, PKK, pemuda, dan masyarakat di Kelurahan Pilangbango.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Agus Hariono mengatakan, Destana sengaja dibentuk di Kelurahan Pilangbango karena wilayah tersebut rawan terjadi banjir saat musim hujan. Undangan yang hadir, dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana. Sehingga nantinya, masyarakat memiliki kesadaran dan pengetahuan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Supaya dapat mengantisipasi, serta meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
“Tatkala ada bencana, masyarakat itu bisa melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan. Jadi tanpa ada bantuan dari pemda dalam hal ini BPBD mereka bisa mengantisipasi,” katanya.
Agus menambahkan, pembentukan Destana merupakan salah satu perwujudan dari tanggungjawab pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Selain di Kelurahan Pilangbango, pada November tahun lalu BPBD Kota Madiun juga telah membantuk Destana di tiga kelurahan lain. Yakni Rejomulyo, Kelun dan Tawangrejo. Keempat lokasi tersebut seluruhnya berada di Kecamatan Kartoharjo. Sebab berdasarkan hasil evaluasinya, wilayah itu rawan bencana.
“Dengan pelatihan ini, warga masyarakat bisa mengantisipasi dan melakukan tindakan peventif untuk menolong warga dan lingkungan jika terjadi banjir,” tuturnya.
Peserta yang hadir telah mengikuti protokol kesehatan.
Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja
Sementara itu, Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto dalam sambutannya mengatakan, pembentukan Destana merupakan wujud tanggungjawab pemkot dalam hal penanggulangan bencana. Apalagi jumlah anggota BPBD yang terbatas, sehingga perlu peran serta seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak hanya dilakukan satu pihak, tetapi bersama-sama secara terpadu.
“Pada saat terjadi bencana masyarakat sudah bisa menangani dengan tepat, tidak gupuh. Sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar. Di Kota Madiun khususnya di Pilangbango ini bencana yang berpotensi terjadi adalah banjir ya itupun sudah bisa kita kendalikan. Bahkan tahun ini sudah tidak ada banjir,” ujarnya.
Menurutnya, pembentukan destana sangat penting, walaupun selama ini pemkot sudah melakukan langkah antisipasi. Mulai menyiapkan sarana prasarana maupun mengurangi resiko terjadinya bencana. Yakni melalui kegiatan normalisasi saluran dengan membersihkan sampah dan sedimentasi yang menumpuk, hingga membangun Embung berlokasi di Kelurahan Pilangbango.
Baca Juga: Tagana Latih Mitigasi Bencana, PJs Wali Kota Surabaya : Pelatihan Perlu Lebih Masif Hingga Sekolah
Narasumber memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam menghadapi bencana.
“Harapan kita masyarakat mampu mengenali ancaman bencana di daerahnya dan tahu mengatasinya. Sehingga resiko dapat diminimalisasi,” tandasnya.adv
Editor : Redaksi